Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalur Kuning di Trotoar Jangan Sampai Mubazir

17 Maret 2018   11:47 Diperbarui: 17 Maret 2018   11:56 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mentok tiang listrik | Foto: A Saukani

Bersunguh-sungguh ingin membahagiakan warganya Gubernur Anies dan Wagub Sandi terus bekerja. Salah satu proyek untuk membahagiakan warganya adalah dengan ditatanya trotoar Jalan Jendral Sudirman dan Jalan MH. Thamrin.

Tidak tunggu berlama-lama pekerjaan penataan trotoar di dua ruas jalan tersebut sudah langsung dikebut. Tahap awal dari pelaksanaan proyek adalah dengan memindahkan pepohonan dari Jalan Thamrin dan Jl Sudirman ke Taman BMW.

Melihat konsepnya penataan trotoar dua ruas jalan tersebut yang dipaparkan Gubernur Anies kemarin sepertinya memang indah dan bagus sekali. Jakarta yang sedang bersiap menyongsong pesta olah raga terbesar di Asia, Asian Games tentu saja berharap dan itu harus  Proyek penataan trotoar tersebut selesai sebelum bulan Agustus nanti saat akan dihelatnya pesta olah raga Asian Games 2018 tersebut.

Sebagai warga Jakarta saya berharap trotoar tersebut kelak bukan cuma indah, bagus dan enak dipandang mata tapi betul-betul berfungsi maksimal. Semisal jalur kuning hendaknya harus betul-betul berfungsi bukan pula cuma hiasan atau bahkan  malah berpotensi memandu  kearah yang mencelakakan seperti saya temui di beberapa lokasi.

gak begitu jelas | Foto: A Saukani
gak begitu jelas | Foto: A Saukani
Apa sih fungsi atau manfaat dari jalur kuning di trotoar itu?

Saya pernah bertanya kepada seorang pengojek online tentang fungsi dari jalur kuning di trotoar  ternyata tidak tahu, lha kalau pengojek online saja ada yang tidak tahu jadi maklum kalau banyak masyarakat awam yang tidak memahami peruntukan jalur kuning di trotoar.

Jalur khusus bergelombang yang berwarna kuning ini adalah jalur yang diperuntukan khusus kaum penyandang tuna netra sebagai petunjuk arah berjalan ketika di trotoar.

Selama ini kita dapati di banyak lokasi penyertaan jalur kuning di trotoar didesain atau dipasang belum maksimal terkesan baru sebagai pelengkap saja, jalur kuning yang mestinya sebagai pemandu saudara kita penyandang  tuna netra malah menyesatkan dan bahkan ada yang berpotensi mencelakakan.

Terbanyak kita saksikan adalah jalur kuning yang terhalang oleh pedagang kaki lima atau trotoarnya dijadikan lahan parkir. Itu adalah masalah lain, itu adalah masalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap hak orang lain dan juga adalah masalah pengawasan dari yang berwenang.

itu ambil hak orang | Foto: A Saukani
itu ambil hak orang | Foto: A Saukani
Syukur sampai saat ini belum pernah kita dengar dan mudah-mudahan kita sama berharap  tidak akan pernah  terjadi seorang tuna netra kepalanya benjut menabrak tiang listrik atau terjerumus ke lubang galian lantaran mengikuti jalur kuning yang dipasang secara tidak semestinya.

Bersamaan dengan ditatanya trotoar di Jalan Sudirman dan Jalan MH. Thamrin kita berharap semua trotoar  di sejumlah titik yang tentu saja dibangun dengan tidak sedikit biaya tapi belum berfungsi dengan baik dan benar agar tidak menjadi mubazir supaya diperbaiki dan kemudian pengawasannya harus lebih ditingkatkan lagi agar semua warga bisa merata mengecap kebahagiaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun