![[Puisi] Kepada Bulan](https://assets-a1.kompasiana.com/statics/2019_kompasiana/desktop/images/headline-blank-vsmall.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
[caption id="attachment_310630" align="aligncenter" width="640" caption="istana nyaris banjir/tv one"][/caption]
Siang hari ini (6/2/2014) mentari mulai menampakan wajahnya setelah sekian hari selalu sembunyi. Dengan kemunculan matahari kita berharap semoga hujan tidak turun lagi setidaknya tidak ada lagi hujan lebat yang bikin banjir. Banjir kemarin sungguh bikin pusing dan bikin susah banyak orang.
Hujan berhari-hari membuat sebagian besar wilayah Jakarta direndam banjir Jakarta nyaris lumpuh. Bahkan hujan terakhir rabu kemarin (5/2/2014) sempat membuat kawasan sekitar Monumen Nasional dekat Istana Negara turut tergenang.
Jalan Medan Merdeka yang merupakan kawasan ring 1 terendam setinggi 30-50 cm. dampaknya adalah kemacetan lalu lintas yang menghambat aktivitas para pekerja yang berkantor dikawasan itu. Kondisi tersebut membuat beberapa karyawan yang bekerja diperkantoran kawasan itu kesal dan ngomel-ngomel.
"Pak Gubernur ditunggu deh aksi real-nya. Di Ring I ini, drainasenya enggak benar, makanya genangan enggak surut-surut," kata Basuki salah seorang karyawan yang bekerja di kawasan itu (kompas.com)
Basuki Rahmat (27) nama lengkapnya seorangpegawai negri sipil (PNS) yang berkantor di Jalan Medeka Barat berharap agar Pak Gubernur jangan cuma pencitraan doang. Buktikan bisa mengatasi banjir.
Baik Mas Basuki Rahmat kita tunggu saja aksi kedepan Bapak Gubernur kita Joko Widodo mengatasi banjir dan macet Jakarta. Kita berharap Pak Jokowi tidak usahlah maju NYAPRES seperti yang didorong-didorong orang, sebab gimana dong nasib Jakarta.
Sumber: kompas.com
