Mohon tunggu...
Dja Doel
Dja Doel Mohon Tunggu... -

...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bahasa Hati

1 Juli 2012   09:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

bahasa-bahasa lama sama sekali sudah tidak mencukupi lagi

bahasa-bahasa baru berkembang pesat mengikuti kemajuan pikiran manusia

bahasa hukum, bahasa agama, bahasa matematika, dan berbagai macam bahasa lainnya

antara satu dan lain bahasa bahkan tak jarang mustahil bisa saling berbicara

bahkan sesama bahasapun bisa saling bertentangan

maka bahasa hatipun semakin jauh terlupakan

terkotak-kotak oleh berbagai macam pola pikiran

dan bagaikan bandul pendulum,

beberapa bahasa pikiran yang mencoba mengekspresikan kembali bahasa hati

terkadang memang bisa mendekati, tetapi tak jarang pula justru menjauhi

maka timbullah berbagai macam kebohongan dan kebingungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun