Mohon tunggu...
MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ayo Jaga Kebiasaan Sehat Jangan Bosan, Kita Pasti Bisa!

22 Desember 2021   23:37 Diperbarui: 22 Desember 2021   23:45 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Desember 2021 dengan berita terbaru tentang varian virus Covid 19 yang ditemukan di Wisma Atlet. Tanpa gejala, tak nampak terdeteksi dan kelihatan sehat sehat saja. Semoga hal ini tidak lagi menimbulkan rasa panik dan cemas seperti awal ditemukannya penderita Covid 19 di Indonesia.

Berita menyenangkannya adalah program seribu vaksin yang marak dan lancar dilakukan oleh Pemerintah Desa beserta pihak Puskesmas nampaknya sukses menarik animo masyarakat. Tentu saja diperlukan koordinasi yang matang dalam pelaksanaannya karena terkadang sebaran berita informasi dari mulut ke mulut ada yang menimbulkan rasa ragu dan cemas. Berikut beberapa antisipasi dan pola kegiatan yang saya rangkum sebagai faktor kesuksesan penyelenggaraan Gelaran seribu  vaksin.

1. Informasi awal bekerja sama dengan pihak RT RW  dan perangkat untuk mendata sekaligus getok tular memberikan informasi yang benar mengenai beberapa efek setelah divaksin. Berbeda individu, berbeda efeknya misalnya nyeri sebentar, mengantuk, nafsu makan tinggi dan apabila badan terasa seperti pusing demam sudah dibekali obat penangkalnya. Pun ketika sampai dilokasi benar benar dicek kondisi badan warga, dan diharapkan memberi keterangan yang jujur untuk kebaikan kondisi kesehatan warga juga.

2. Kesadaran taat beragama, bahwa menjaga kesehatan badan dalam kondisi darurat itu penting. Jadi hal ini bisa meminimalisir perdebatan vaksin. Modin pemangku jamaah masjid bisa bekerjasama dengan pelaksana kegiatan jamaah dimasjid untuk mengingatkan hal ini lewat acara rutin pengajian ibu ibu, sholat jumat dll kegiatan.

3. Banyak aktivitas kegiatan mulai dari bekerja, naik kereta api, berwisata, pengurusan bantuan sosial maupun penyelenggaraan hajatan sederhana mencantumkan keterangan sudah suntik vaksin sebagai syarat.

4. Kampanye hajatan negara cuma cuma adalah hak kita bersama yang harus dilakukan dengan senang hati. Kenapa harus menunggu saat berbayar alias tidak gratis?

5. Antar jemput warga menggunakan fasilitas mobil Puskesmas, Yayasan sosial Desa. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Lelah yang menyenangkan.

     Semua pihak nampak gembira menyambut antusias ini, dan mumpung sama sama semangat untuk bersemangat lagi menjalani New Normal, kerjasama semua pihak baik pelaku bisnis, pelayanan publik dan akar rumput harus tetap kokoh dan tidak bosan untuk terus sevisi. Penggunaan masker ,mencuci tangan , penyediaan hand sanitzer tidak boleh lengah. 

Ketika berkerumun, pengawasan prnggunaan masker tetap perlu. Diingatkan juga agar sampai dirumah langsung membersihkan diri dan mengganti pakaian. Bersih badan, akan lebih sehat dan percaya diri pastinya karena kelihatan segar dan cerah. Disayangkan sekali muncul berita tentang joki vaksin. Perilaku yang merugikan negara dan warga masyarakat itu sendiri. 

Berarti harus ada pembenahan tentang pengawasan yang lebih ketat. Kampanye yang lebih populer dan bisa merangkul semua sasaran media dengan tujuan pentingnya mendapatkan hak vaksin dan kewajiban agar semua warga sadar untuk menjaga dirinya, agar bisa menjaga warga yang lain juga benar benar harus ditekankan. Beraktivitas dengan gembira dan tetap jaga kebiasaan Prokes. Jangan pernah bosan, karena walaupun tast Prokes tetap bisa bergaya bukan?

Di lingkungan desa saya, kesadaran untuk tidak ramai ramai menjenguk adik bayi setelah kelahiran benar benar ditaati. Semua menghormati Bidan  karena melihat perjuangan dan kerjasama Ibu Bayi dan Bidan Kesehatan. Nanti saat sudah bisa menjenguk, semua ada gilirannya. Yang penting adalah berharap semua pulih dan sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun