Mohon tunggu...
MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kliwon dan Pahingan: Kekuatan Arisan dan Bank Pasar

23 November 2021   17:58 Diperbarui: 23 November 2021   18:27 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Soko guru perekonomian Indonesia adalah koperasi, begitu ilmu perekonomian yang kita dapat dari salah satu begawan Ekonomi dan proklamator tercinta, beliau Bapak Mohammad Hatta. Semboyan itu menegaskan bahwa kekuatan dan modal yang kuat dalam roda perekonomian sebenarnya bersumber dari kekuatan dan persatuan rakyat itu sendiri. Hanya perlu wadah yang tepat dan mampu mengakomodir, serta memaksimalkan kekuatan perkumpulan ini.

Pasar sebagai akar rumput perekonomian rakyat adalah kekuatan ekonomi yang tidak bisa disepelekan. Transaksi jual beli langsung antara penjual dan pembeli, interaksi akrab antar sesama pedagang dan pedagang dengan konsumen yang dijalin dalam komunikasi langsung dua arah sampai terjadi kesepakatan membuat pasar ounya tempat tersendiri dihati masyarakat. 

Sepi maupun ramai lapak dipasar, paguyuban mereka tetap akrab. Ada rasa kebersamaan dan saling menguatkan agar tetap bertahan mempertahankan mata pencaharian. Yang lebih menarik lagi adalah beberapa pasar tradisional didesa mempunyai semacam lembaga keuangan sendiri sebagai penyokong modal, sarana silaturahmi dan menabung. 

Dipasar saya, rutinan kegiatan keuangan yang sudah dilakukan anggota paguyuban adalah arisan uang setiap hari pasaran Kliwon dan Pahing.  Cukup dengan nominal 50rb saja untuk satu nama. Hitungan pasaran berarti dalam sebulan Kliwon dan Pahing ada 11 kali penarikan. Ada anggota yang ikut salah satu hari pasaran saja, ada yang ikut keduanya. 

Untuk memudahkan operasional penarikan, anggota arisan dikelompokkan dalam lapak yang terdekat. Ada 2 orang rekan sendiri yang ditunjuk selama periode arisan berlangsung untuk menarik uang ke anggota. Setelah terkumpul komplit langsung diserahkan pada hari itu juga. Potongan hasil arisan sebagai jasa transport bagi yang menarik dana ke anggota jumlahnya disepakati sebagai jasa tanggung jawab muter muter di area pasar.

 Sederhana tetapi butuh kondite jujur dan tanggung jawab. Dalam setahun bisa saja terjadi 2 atau 3 kali putaran arisan sehingga anggota bisa bernafas lega ada tambahan modal untuk usaha mereka. Sederhana dan menarik bukan?

Menabung rutin dilakukan penarikan seminggu sekali untuk masing masing area lapak. Jumlahnya bebas, minimal 5rb setiap setoran. Uang dibagikan menjelang hari raya. Anggap saja membagikan THR masing masing.  Menabung untuk nanti ditukar sembako setiap hari raya, beda lagi pengurusnya. Sebulan sekali anjog setoran dengan minimal setoran 20rb.

Tabungan hari raya sejauh ini disepakati untuk tidak dipinjamkan agar anggota merasa aman. Setiap selesai penarikan, petugas akan memasukkan setoran kekantor BKK yang berlokasi dekat pasar. Uang kucel bernilai 2rban tampak bertumpuk. Pertanda keringat penuh doa agar berkah. 

Tabungan sembako yang terkumpul nantinya juga dibelikan lagi gula pasir, syrup, telor dsb dari pedagang anggota paguyuban pasar. Diharapkan semua beroleh manfaat.  

Andai saja misalnya ada kegiatan bantuan sosial berbagi sembako belanjanya dari pedagang pasar, alangkah bahagia dan semangatnya mereka menyambut usulan antusias ini. Pemerataan kesempatan memperoleh tambahan pendapatan dan menjaga laju ekonomi rakyat agar rodanya tetap berputar. Andai lho yaa... 

Senang rasanya menjadi anggota lembaga keuangan sederhana dari paguyuban pasar ini. Begitu cara sederhana kami memaknai koperasi bersama. Tumbuh dari anggota dan kembali hasilnya diharapkan bermanfaat untuk anggota lagi.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun