Mohon tunggu...
Muhammad Abdur Rotun N
Muhammad Abdur Rotun N Mohon Tunggu... lainnya -

travel Is My life

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Panen SDM Ekonomi Syariah

6 Mei 2013   13:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:01 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah 12 tahun perbankan syariah mewarnai industri keuangan di Indonesia. Ibarat manusia, usia 12 tahun adalah masa transisi dari anak-anak beranjak remaja. Selama satu dasawarsa lebih berkiprah, perbankan syariah telah mampu mendorong lembaga keuangan lainnya berbondong-bondong menggunakan sistem syariah.
Menurut catatan Ketua Umum Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo), Yuslam Fauzi, hingga saat ini di Indonesia telah berdiri 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 156 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Selain itu, lembaga keuangan nonbank berbasis syariah pun turut berkembang. Yaitu, 46 asuransi syariah, 5000 Baitul Mal wa Tamwil (BMT), 3000 koperasi syariah, 25 multifinance dan modal ventura, 22 perusahaan sekuritas, 48 unit reksadana syariah, 47 unit obligasi syariah, 4 unit Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan 19 asosiasi ekonomi syariah.
Bahkan, salam waktu 12 tahun, perbankan syariah mendapatkan keuntungan lebih dari 100 kali lipat. Meski market share-nya masih tergolong kecil, tetapi pertumbuhannya mencapai 50 persen per tahun. Data ini menunjukkan bahwa bank syariah mendapat tempat di hati masyarakat.
Namun sayang, industri keuangan berbasis syariah belum ditopang dengan SDM yang handal dan profesional, karena masih banyak SDM dari berbagai jurusan dan tidak paham betul masalah ekonomi syariah. Untuk menjawab kebutuhan itu, kini banyak perguruan tinggi yang membuka Prodi Ekonomi Syariah. “Kurang lebih ada 75 prodi,” ujar Yuslam.
Sekarang ini merupakan masa-masa pengembangan SDM di kampus-kampus. Sepuluh tahun mendatang, akan muncul ribuan SDM ekonomi syariah. “Setidaknya, lima tahun lagi akan panen SDM ekonomi syariah di Indonesia,” tutur Direktur Utama (Dirut) Bank Syariah Mandiri (BSM) ini.
Yuslam mengatakan, tujuan diturunkannya syariah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Buktinya, kehadiran bank syariah telah banyak memberi efek positif bagi perkembangan lainnya, salah satunya terbuka lebar prodi ekonomi syariah. Dengan begitu, banyak orang yang ingin belajar syariah.
“Harus kita syukuri karena Allah memberikan keunggulan kepada Tanah Air ini dengan melimpahkan dua sumber daya yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lainnya. Yaitu SDM yang mayoritas Muslim dan SDA yang melimpah,” paparnya.
Uniknya, prodi ekonomi syariah ternyata tidak hanya ditemui di Perguruan Tinggi Islam. Universitas Indonesia (UI) juga membuka prodi serupa di bawah naungan fakultas ekonomi. Ayu Ratna Dewi, Manajer Humas dan Media Center menyatakan, pembukaan program studi ekonomi syariah dalam rangka memenuhi permintaan industri syariah.
Sementara itu, fakultas syariah dan hukum prodi muamalat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kebanjiran calon mahasiswa peminat jurusan ekonomi Islam. Tiap tahunnya selalu menambah kelas karena banyaknya permintaan.
Semoga dengan adanya geliat prodi ekonomi syariah di berbagai perguruan tinggi, nantinya dapat melahirkan generasi ekonom-ekonom muslim yang ahli di bidangnya. Ke depan, tentunya diharapkan mampu memecahkan berbagai permasalahan umat. sumber : http://bit.ly/15nZ4KW

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun