Adikmu yang  kecil itu memanggil  nama bapakmu
Mencairkan suasana penuh haru
Dalam kerumunan orang bersarung itu
Sosok anak yang sangat lugu
Â
Kumandang tahlil semakin syahdu
Untaian dzikir  di malam beku
Penuh harap di malam kelabu
Duka nestapa meratap pilu
Jangan berkeluh nak, Â karena Bapakmu!
Sudah saatnya dipanggil yang Maha Tahu
Sudahlah sudah biar berlalu
Songsonglah hari esok dengan asamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!