Mohon tunggu...
Mamat Irawan
Mamat Irawan Mohon Tunggu... Guru - Penikmat bacaan

Lahir di Kuningan, 20-04-1972 kini tinggal di Bogor

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini Kisah Baru

28 Maret 2020   18:45 Diperbarui: 28 Maret 2020   18:56 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menggemparkan manusia yang pintar dan berilmu

Porak poranda tanpa desingan peluru

Kini nyawa terancam,  ekonomi pun lesu

Manusia mulai menunduk penuh kelu

Menjerit ke langit dengan tangisan syahdu

Meminta pertolongan  kepada Tuhan dan mengadu

Cru, 28/03/2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun