Mohon tunggu...
mama lemon
mama lemon Mohon Tunggu... Foto/Videografer - S1

tolong baca aspirasi saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tafsir Utak-atik Angka

1 Desember 2022   23:46 Diperbarui: 1 Desember 2022   23:53 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Qur'an adalah mukjizat yang sangat luar biasa. Tentunya semua umat muslim termasuk saya mempercayai akan hal itu, ada informasi yang harus ditelaah lebih lanjut dalam Al-Qur'an dan ada pula kandungan-kandungan Al-Qur'an yang sudah besifat konfirmasi. Metode memahami Al-Qur'an sudah diperbincangkan oleh ulama dari ribuan tahun lalu. Penafsiran Al-Qur'an sudah dibahas dan di aplikasikan oleh para ulama.

Penafsiran yang berbentuk riwayat atau apa yang sering disebut dengan tafsir bi al-ma'tsur dianggap sebagai penafsiran yang paling utama. Tafsir model ini bisa dijumpai dalam kitab-kitab tafsir seperti Tafsir Al-Thabari, Tafsir ibn Katsir, Tafsir Al-Durr Al-Manstur, dan lainnya. Model lainnya adalah tafsir bi al-ra'yi yang tidak hanya bertumpu pada jalur periwayatan tetapi juga menyajikan hasil ijtihad musafir.

Seiring berkembangnya zaman yang sangat maju banyak yang hendak mengungkap aspek kajian tertentu dari Al-Quran, seperti aspek pengetahuan, sejarah, sastra, aspek kecerdasan spiritual dan berbagai kemukjizatan kandungan Al-Quran. Salah satu yang berkembang adalah yang disebut dengan al-ijaz al-adadi yang mengupas soal kesesuaian, keseimbangan ataupun keteraturan numerik dalam Al-Quran. Sebut saja model ini dengan "Tafsir Angka."

Apa pun modelnya semua jenis tafsir di atas itu harus menggunakan metode dan kaidah yang telah disusun oleh para ulama. Metode baru sebagai bagian dari ijtihad tentu saja dibenarkan selama sesuai dengan aturan main yang ada.

Misalnya, upaya mengungkap huruf yang seimbang jumlah kata-katanya, baik antara kata dan padanannya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya membawa kita memahami kemahasucian Allah. Kata Al-hayat yang berarti kehidupan terulang sama banyaknya dengan lawan katanya yaitu maut (kematian) masing-masing 145 kali. Begitu juga dengan kata akhirat terulang 115 kali sebanyak kata dunia.

yang mengejutkan, kata malaikat terulang 88 kali sebanyak kata setan. Dan ada kata hari terulang sebanyak 365, sejumlah hari-hari dalam setahun, kata bulan terulang 12 kali juga sejumlah bulan-bulan dalam setahun. Inilah salah satu kemukjizatan numerik dalam Al-Quran. Sayang sekali, kajian yang luar biasa ini sekarang direduksi menjadi tafsir ghotak-gathik-gathuk Atau cocoklogi kalau bahasa sekarang hehehe.

Artinya, bukan melalui kajian yang benar dan serius sesuai metode dan kaidah tafsir, malah dianggap asal cocoklogi sja sesuai pemahaman. Misalnya, kejadian musibah pada hari tanggal dan tahun tertentu kemudian dicari samaannya dalam Al-Quran. Tentu tafsir model begini tidak terdapat dalam kitab-kitab tafsir karya para ulama.

Makasih sudah membaca

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun