Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 4 orang anak

Optimis, setia dan menebar kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tak Ada Akar, Rotan pun Jadi

27 Agustus 2021   23:09 Diperbarui: 27 Agustus 2021   23:28 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak Ada Akar Rotan pun Jadi

Oleh Maryati

Cerita kemarin sore berawal dari sebuah pepatah yang menginspirasi pada otak yang lagi pusing memikirkan bagai mana cara supaya bisa menyelamatkan anakku yang bungsu dan mendiamkannya supaya tidak teriak-teriak menangis. "Tak ada akar rotan pun jadi."

Seperti biasa setiap dua hari sekali, kami mengunjungi anak yang nomor tiga di Pondok. Waktu berkunjung hanya diperbolehkan selama satu jam saja. Mulai jam empat hingga jam lima Sore.

Hanya aku, si Bungsu, dan si Cikal yang bisa pergi berkunjung. Sedang ayahnya belum pulang kerja. Si Cikal pun hanya bisa mengantar kami berdua saja ke Pondok, tidak bisa ikut berkunjung. Nanti, setelah pulang mengajar anak TPA, baru dia akan menjemput kami berdua di depan pintu gerbang Pondok Pesantren Khalifatullah.

Berhubung ada suatu hal yang tidak bisa ditinggalkan di TPA, akhirnya dia menelepon dan menyampaikan kepada kami bahwa dia akan telat menjemput.

Mendengar kabar seperti itu, si Bungsu langsung berkata kepadaku, " Bu, kita pulang jalan kaki saja ya, Bu? Tidaklah, Nak, kejauhan kalau kita jalan kaki!" jawabku.

Kalau begitu, kita tunggu di simpang saja ya, Nak, tidak usah di Pondok lagi tunggunya. Ayolah, Bu cepat!"

Sampainya di simpang empat, si Bungsu merasa senang. Sebab, di situ dia bisa melihat keramaian orang berjualan, ramainya jalan raya, dan saluran parit yang sudah diberi pembatas dengan jalan raya.

Baru saja jingkrak-jingkrak merasa senang, eh tak lama kemudian dia malah jingkrak-jingkrak dan teriak-teriak sambil menangis. Ternyata saat asyik nongkrong melihat saluran air, dia enggak sadar kalau sarang semut telah dia injak.

" Ibu tolong, Bu !" ada semut banyak di kaki Dede.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun