Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 4 orang anak

Optimis, setia dan menebar kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Berpuasa di Hari Kedua dan Hukum Batal Puasa

17 April 2021   05:50 Diperbarui: 17 April 2021   05:50 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpuasa di Hari Kedua  dan Hukum Batal Puasa

Puasa tahun ini sungguh menyenangkan, karena sudah diperbolehkan untuk bertarawih dan salat Idul Fitri oleh pihak pemerintah. Berbeda dengan tahun kemarin, tahun kemarin sangat menyedihkan. Meskipun belum boleh mudik ke kampung halaman.

Sudah tiga tahun aku tidak bisa mudik, itu karena beberapa alasan. Alasan pertama  karena aku baru siap melahirkan operasi caesar dan alasan tahun kedua dan ketiganya karena adanya virus Corona yang melanda hampir di seluruh dunia. Namun, yang terpenting bagiku dan keluargaku adalah sehat dan bisa menjalankan ibadah Puasa dengan benar sesuai syariat agama Islam.

Puasa tidak hanya menahan haus dan lapar saja, melainkan menahan hawa nafsu. Hawa nafsu bisa saja datang dari mana pun. Banyak hal-hal yang bisa menghilangkan "Pahala" ibadah puasa tapi tidak membatalkan puasa antara lain seperti, menggunjing, memfitnah, berkata bohong, menipu, menggerutu, mencaci, menghardik, korupsi, menghina, menyiksa sesama manusia maupun hewan.

Sebagaimana yang disebutkan menurut hadis Nabi Muhammad SAW, ada beberapa hal yang bisa membatalkan ibadah puasa yaitu:

1. Makan dan minum dengan sengaja

Apabila hal tersebut dilakukan secara tidak sengaja lantaran lupa, maka bagi orang tersebut bisa melanjutkan puasanya.

2. Memasukkan sesuatu ke dalam lubang dengan sengaja.

Yang dimaksud di sini yaitu lubang-lubang yang dimiliki manusia seperti lubang mulut, lubang hidung dan lain-lain.

3. Bersetubuh

Tidak diperbolehkan bersetubuh di siang hari, sekalipun sudah suami istri. Bila kita melanggarnya, tentu ada hukumannya selain membayar puasa juga harus membayar Kiparat dengan tiga pilihan yaitu, harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut selain di bulan puasa atau harus memerdekakan budak muslim. Kalau tidak ada budak, sebagai gantinya adalah harus memberi makan fakir miskin untuk 60 orang.

4. Muntah dengan sengaja

Biasanya, muntah disengaja apabila seseorang memasukkan jari ke mulutnya dengan tujuan supaya muntah karena tidak ingin melanjutkan puasa.

5. Keluar air mani

Baik disengaja maupun tidak, bagi sebagian keterangan para ulama, hal ini tetap membatalkan puasa.

Semoga saja dari 5 poin  di atas, tidak terjadi pada keluargaku agar pahalanya tetap kami dapatkan tanpa harus mengganti di kemudian hari.

Puasa di hari kedua, aktivitas yang kami lakukan adalah hampir sama dengan puasa di hari kesatu yaitu bangun sahur, baca qur'an, salat Subuh, menonton TV, menulis sebentar dan lalu tidur lagi. Bangun tidur mengurus si bungsu untuk mandi dan makan sambil menonton TV, beresin rumah, mandi, dan seterusnya.

Sekalipun hanya di rumah saja, tapi kami merasa senang dan santai saja karena sudah terbiasa seperti itu. Paling jika bosan dengan rada masakan, baru Anak sulungku mencari lauk untuk makan buka puasa dan makan sahur. Bahkan sering bentrok dengan suami. Dia suka membeli lauk juga tanpa bilang-bilang. Jadinya puasa hari kedua, lauknya terlalu banyak.

Biasanya kalau kebanyakan lauk, aku selalu memberikan kepada tetanggaku yang kurang mampu tapi sekarang dia sudah pindah rumah.

Mau main pun kadang malas banget kalau di bulan puasa, karena di saat main ke tetangga, takut tidak bisa menjaga lisan yang bisa mengakibatkan hilangnya pahala puasa.

Demikianlah hasil tulisanku hari ini, mudah-mudahan ada manfaatnya. Secara logika sepertinya nampak sama antara hal yang  membatalkan puasa dengan hal yang menghilangkan pahala puasa. Hal yang dapat menghilangkan pahala puasa sangat banyak dibanding dengan yang membatalkan puasa.

Maka dari itu, mari kita hindari sesuatu yang dapat menghilangkan pahala puasa karena buat apa kita berpuasa kalau pahalanya tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun