Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 4 orang anak

Optimis, setia dan menebar kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mendidik dan Mengenalkan Ramadhan pada Anak-Anak

16 April 2021   16:24 Diperbarui: 16 April 2021   16:42 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendidik dan Mengenalkan Ramadhan pada Anak-Anak

Oleh Maryati


Seruan untuk mendidik Anak telah di ajarkan oleh baginda Nabi Rasulullah SAW. Begitu juga kita sebagai umatnya, pasti akan mengikuti apa yang telah diajarkannya. Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh "Ibnu Abbas"

"Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat Lailaha-illaallah. Dan saat mereka meninggal dunia maka bacakanlah, Lailaha-illallah. Sesungguhnya barang siapa awal dan akhir pembicaraannya Lailah-illallah, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya ". (HR Ibnu Abbas)

Berhubung Anak bungsuku baru berusia 3 tahun, maka hal inilah yang harus kita lakukan terhadapnya. Namun, aku belum bisa mengajarkan padanya karena ngomongnya masih belum jelas. Hanya saja dia baru aku ajarkan bershalawat kepada Nabi dan belajar bertakbir sebagai tanda mengenal Tuhan-Nya.
Kalau menurut ajaran Islam sendiri telah jelas perintahnya.
"Disebutkan bahwa pada usia 3 tahun, ajarkan kalimat Tauhid " LAILA HA ILLALLAH " sebanyak 7 kali. Kemudian saat menginjak usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan anak kalimat MUHAMMADAR RASULLULLAH ".

Hal ini bisa saja kita terapkan pada Anak kita sesuai kemampuan Anak tersebut sebab tidak semua Anak mempunyai kemampuan untuk itu. Seperti yang terjadi pada keempat Anakku. Anakku yang bungsu, dia agak lambat bisa bicaranya. Berbeda dengan ketiga Kakaknya, mereka di usia 2 tahun ngomongnya sudah pada lancar.

Ada beberapa untuk mendidik anak, yang biasa aku lakukan pada keempat Anakku antara lain:

1. Mengajarkan mereka pada ayat al-qur'an.
Aku mengajarkannya mulai dari mereka dalam kandungan hingga mereka mampu membaca sendiri dengan benar. Selain mereka aku titipkan pada Madrasah tempat mereka menuntut ilmu Agama Islam.

2. Mengajarkan salat
Setiap Anak akan menjalankan setiap perintah orang tuanya, selama orang tua tersebut mau menjalankannya. Seperti memerintah salat pada Anaknya, berarti orang tualah yang harus duluan melakukan ibadah salat. Perintah salat  alhamdulillah sudah bisa dilakukan oleh keempat Anakku, termasuk yang bungsu. Si bungsu sangatlah senang jika kami mau melaksanakan salat Tarawih. Dia yang paling dulu mengajak kami, jika sudah terdengar suara adzan Isya.

3. Mengajarkan Puasa.
Puasa yang pertama kali aku ajarkan pada Anak-anakku adalah puasa Ramadhan. Puasa wajib yang tidak boleh ditinggalkan oleh siapa pun selaku Muslim, kecuali yang sudah ditentukan menurut ajaran Islam, siapa saja yang tidak boleh berpuasa. Ada 5 yang tidak diwajibkan berpuasa yaitu, Anak kecil dan orang gila, orang sakit dan orang jompo, wanita haid dan nifas, wanita hamil dan menyusui, juga musafir/orang yang lagi dalam perjalanan.

Meskipun Anak kecil belum boleh berpuasa wajib tapi dari usia 4 tahun aku telah mengajarkan mereka berpuasa secara bertahap. Di usia 4 tahun, Anakku berpuasa hanya setengah hari saja yaitu sampai jam 12 siang. Di usia 5 tahun, mereka aku ajarkan berpuasa hingga jam 4 sore. Baru pada usia 6 tahun, mereka tunas buka puasanya hingga menjelang magrib.

4. Mengajarkan mereka arti bersyukur.
Sebagai bukti rasa bersyukur pada Allah SWT, kami ajarkan pada Anak-anak supaya peduli terhadap sesama. Memberikan bantuan terhadap siapa saja yang perlu bantuan sesuai kemampuannya.  

5. Mengajarkan hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan.

Sederhana dalam hal apapun, baik dalam penampilan, dalam bicara, dalam gaya hidup dan bahkan dalam cara berpakaian. Berpakaian dalam arti jangan terlalu pelit, sampai bikin bahan tidak bisa menutupi semua anggota tubuh. Jangan berlebihan juga dalam memilih gaun yang bahannya hampir cukup untuk dua orang. Apalagi jangan sampai menjuntai ke tanah karena bisa mencelakakan diri kita sendiri.

6.Mengajarkan sopan santun.

Mungkin di zaman sekarang ini, arti sopan santun sudah dianggap tabu. Namun, bagiku akan selalu menanamkan perilaku tersebut pada Anak-anakku. Alhamdulillah aku sebagai orang tua merasa bangga jika mendengar pengakuan dari Ibu-ibu komplek bahwa Anakku yang paling besar adalah Anak yang paling sopan dibanding Anak remaja yang lainnya. Dia selalu tersenyum dan menyapa, jika bertemu sama ibu-ibu kompleks jika bertemu dimanapun.

7. Mengajarkan perkataan yang baik dan benar.

Dalam hal bicara dalam kehidupan sehari-hari, sangatlah sulit mengajarkannya karena pengaruh pergaulan. Dengan pergaulan, itu bisa merusak tatanan yang telah aku ajarkan kepada mereka. Terutama dalam bahasa sehari-hari, bahasa kasar sering terdengar padahal kami tidak pernah mengajarkannya.

8. Berperilaku jujur
Berperilaku jujur sangat penting bagi kehidupan mereka, karena perilaku jujur akan membawa pada kebaikan untuk semuanya. Baik untuk dirinya dan juga baik untuk orang lain.

Nah, para pembaca yang budiman, mungkin hanya sebatas ini yang bisa aku ungkapkan. Padahal sebenarnya masih banyak yang ingin aku ceritakan tapi karena waktu mengantarkanku untuk segera memasak, menyiapkan menu buka puasa hari ini.
Salam sehat untuk semuanya dan jangan lupa untuk selalu bersyukur walau sekecil apapun rezeki yang kita terima.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun