Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perhatikan Ini Saat Harus Menghubungi Rekan Kerja atau Bawahan di Luar Jam Kerja

19 November 2021   11:00 Diperbarui: 19 November 2021   11:52 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat harus menghubungi rekan kerja atau bawahan diluar jam kerja (Foto : pixabay.com)

Larangan mengirim pesan kepada bawahan diluar jam kerja diberlakukan di Portugal. Larangan ini sebagai bentuk adaptasi kerja saat pandemi. Berita ini ditanggapi cukup heboh oleh masyarakat kita. Meskipun sebenarnya tetap dibolehkan dalam kondisi darurat. Untuk lengkapnya baca disini.

Saya tak ingin membahas tentang boleh-tidaknya atau baik-tidaknya aturan ini diterapkan di Indonesia. Persoalan jam kerja memang cukup sensitif dan tak bisa dipukul rata.

Akan tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa pekerjaan, profesi, dan posisi tertentu tidak mungkin kaku memberlakukan ini. Fleksibilitas tetap diperlukan untuk tujuan-tujuan tertentu.

Adakalanya seorang pimpinan harus menghubungi rekan kerja atau bawahannya di luar jam kerja. Pun sebaliknya, bawahan perlu memberi update atas pekerjaan atau masalah yang ada. Karenanya, ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya tetap menjaga privasi, tidak menjengkelkan, dan mengganggu waktu bersama keluarga.

1. Lihat urgensi
Sebaiknya menghubungi rekan kerja atau bawahan di luar jam kerja dilakukan untuk hal-hal yang darurat. Misalnya, bagian produksi membutuhkan disposisi perilisan bahan baku untuk kebutuhan esok hari. Jika memungkinkan dilakukan esok hari, tak perlu kan mengejar-ngejar harus rilis hari itu juga? Cukup kasih catatan pengingat.

2. Lakukan janji
Ketika ingin menelpon dan berdiskusi tentang masalah tertentu, alangkah baiknya permisi lewat pesan. Tanyakan apakah ada waktu, apakah mengganggu, dan atau apakah bisa ditelpon. Dengan begitu, rekan kerja atau bawahan merasa dihargai.

Pengalaman suami yang bekerja di perusahaan multinasional, seringkali hari libur berbeda dengan negara lain. Misalnya, di Indonesia ada libur hari buruh, hari raya agama, atau libur nasional lain dimana itu tidak berlaku di negara lain. Biasanya meeting atau diskusi dilakukan dan diatur hari sebelumnya. Itupun dengan penuh respek dan santai karena mereka tahu di Indonesia hari libur.

3. Bicarakan dengan baik
Meskipun di kantor adalah pimpinan atau bos, usahakan untuk tidak bossy sepanjang waktu. Apalagi di luar jam kerja. Hindari bersikap arogan dan semena-mena.

Tahan diri untuk tidak mengamuk dan marah-marah saat menelpon. Akan jauh lebih baik, jika bertanya atau menginstruksikan sesuatu dengan baik. Jangan lupa juga untuk mengucapkan "tolong".

4. Hargai waktu dan privasi
Seseorang memerlukan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Oleh sebab itu, hargai waktu dan privasinya. Bisa jadi di luar jam kerja, seseorang sedang mengerjakan hobinya ataupun menghabiskan waktu bersama kekasih atau keluarganya. Bila perlu sampaikan permintaan maaf karena telah menghubungi di luar jam kerja.

Beberapa orang aktif mengkomunikasikan kepada perusahaan dan rekan kerja tentang masalah privasinya. Misalnya, ada penganut agama tertentu. Biasanya mereka tidak bisa diganggu dan mematikan ponsel pada hari tertentu karena ibadah. Jika sudah tahu, hargai dan hormati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun