Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cara Terhindar "Burnout" untuk Ibu Rumah Tangga

13 Agustus 2021   13:00 Diperbarui: 16 Agustus 2021   14:54 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara terhindar burnout untuk ibu rumah tangga (gambar ilustrasi : pixabay.com)

Masih banyak cara saya merawat diri, mungkin nanti akan saya tulis secara terpisah. Pada dasarnya, ibu rumah tangga penting untuk melihat ke dalam dirinya dan menemukan waktu untuk dirinya.

2. Tahu keterbatasan

Dulunya saya sangat ambisius untuk menjadi ibu rumah tangga yang sempurna. Bukan karena ingin dipuji, tapi lebih pada standar tinggi yang saya buat untuk diri sendiri. Saya penasaran dengan "ibu-ibu bule" yang mengurus rumah tangga tanpa ART.

Saya pelajari tip dan triknya. Ada suatu waktu di mana saya menolak untuk menggunakan jasa ART. Selain banyak drama, juga karena ambisi saya bahwa saya "seharusnya" bisa mengerjakan semua.

Tentu saja ini malah membuat suami marah pada saya. "Aku tuh cari istri, " begitu katanya dan masih banyak ceramah panjang lain. Tapi saya keras kepala. "Kalau mereka bisa, kenapa saya tidak bisa?"

Alhasil saya kewalahan, terutama sewaktu saya sakit dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Disinilah saya paham bahwa kita harus tahu adanya keterbatasan, baik keterbatasan fisik, mental, dan sosial.

Rasanya tak perlu ambisi menjadi wonder woman! Kita harus belajar untuk menjadi "baik" saja, being good is enough. Lebih tepatnya tak perlu untuk menjadi sempurna.

Ada keterbatasan fisik, mental, dan emosi-emosi kita. Sekarang ini, jika saya lelah maka saya akan istirahat. Jika ada masalah, saya akan fokus untuk mencari solusi. Daripada terus-menerus mengeluh, lebih baik menerima keadaan dan mencari solusi.

Dalam keseharian ibu rumah tangga, selalu saja ada masalah. Wifi yang tidak stabil, air yang kotor, kotoran kucing liar, dan masih banyak lagi. Semua akan melelahkan jika sedikit-sedikit kita marah dan emosi. Jadi, sebijak mungkin kita menata hati dan pikiran.

3. Mindful parenting

Di masa pandemi ini, sebagian besar ibu rumah tangga mungkin mengalami "parenting burn-out". Khususnya saat menghadapi anak yang harus sekolah online. Mengurus anak tidaklah mudah. Selalu saja banyak drama dan masalah.

Anak yang susah diatur, main game terus, tidak serius belajar, membantah, rewel sekolah, tidak mau mengerjakan tugas, dan masih banyak lagi. Seringkali ibu rumah tangga kewalahan menghadapi anak sendiri. 

Mengasuh anak sangat menguras energi dan mental. Ada yang bilang "makan hati" , bikin emosi dan darah tinggi, jengkel, dan habis kesabaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun