Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Lagi Ku Menunggu

12 Agustus 2021   18:00 Diperbarui: 12 Agustus 2021   18:01 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak lagi ku menunggu (Foto : pixabay.com/Tuor)

Tak Lagi Ku Menunggu

Waktu pernah melarikanmu
jarak membentang di belantara rindu
hingga kuhempas helaian kenangan
kulupakan tanpa ada yang tersisa

Sampai senja di kota tua itu
jejakmu kembali hadir menyapa
aku sudah bahagia
derai cinta bukan lagi cita-cita


Tetiba angin berbisik kecewa
tak ada sepotong kata terucap
seolah tak pernah ada
duri tajam yang kau tancap

Pernah kutunggu kata itu
keluar dari bibirmu
atau terbaca dari larik pesanmu
semua terasa sendu kelabu

Diam telah menyadarkanku
akulah yang harus memaafkan
tanpa harus menunggu
bukan karenamu

Tak lagi ku menunggu                     Kulakukan untuk diriku
kasih Semesta yang memeluk
membalut sepenuh cinta sempurna

Kini bulan tersenyum dibalik awan
melihat tarian jiwa terindah
iringan nada yang mengantariksa
melarung segala gundah yang gulana

Tepian hati, 12 Agustus 2021

* Artikel ditulis untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa ijin penulis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun