Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tangis di Ruang Ujian

14 April 2021   17:00 Diperbarui: 14 April 2021   17:32 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi ruang ujian (Foto : pixabay.com/PublicDomainPictures)

Motor sudah sampai di depan kostku. Aku pun turun. "Makasih, mbak Wita..." kulambaikan tangan kepada seseorang yang baik sejak dulu itu.

Menapaki tangga ke lantai 2 kost, aku masih memikirkan masalah bu Retna. Hmmm... tak terbayangkan, suami meninggal, sekarang tanpa penghasilan, anak-anak yang susah diatur dan gaya hidup yang tinggi. Di umur yang tak muda lagi harus bersusah-payah belajar untuk gelar profesi.

"Kamu harus belajar, Sita! Pokoknya belajar! Jangan sia-siakan waktumu!" tiba-tiba suara hati itu menggema dalam diriku.

Aku segera masuk kamar dan menghempas badanku ke kasur yang hampir busuk itu. Mataku melihat jadwal ujian. Hmmm... besok ujian Farmakoterapi!

*****

Hari ini yudisium program profesi Apoteker. Aku yakin lulus. Aku sudah tak sabar ingin punya gaji sendiri. Kutatap lembar pengumuman itu.

"Yes, cumlaude!" ucapku girang. Akhirnya aku bisa membahagiakan orangtuaku.

Selesai yudisium, aku langsung pulang karena ada janji dengan teman gereja. Aku berpapasan dengan mbak Wita di taman fakultas. Dia mendekatiku dan berbisik lirih sekali.

"Sit, bu Retna nggak lulus, " ucapnya. Setelah itu, dia berlalu tanpa menunggu responku.


Cikarang, 14 April 2021

Tujuh hari menjelang hari Kartini, sosok pahlawan perempuan yang punya kemauan keras untuk terus belajar.

Catatan : Semua adalah cerita fiksi. Jika ada nama dan tempat yang sama hanya kebetulan semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun