Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Ketika Kekasih Tiba-tiba "Menghilang", Bagaimana Menyikapinya?

10 Maret 2021   06:00 Diperbarui: 10 Maret 2021   19:37 2424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi (pixabay.com/Sassint)

Ada patah hati yang lebih menyakitkan, yaitu ketika kekasih tiba-tiba menghilang, lenyap tanpa kabar, dan tanpa kata perpisahan. Mereka tak ubahnya seperti hantu yang menghilang dalam sekejap mata.

Patah hati karena putus cinta adalah hal biasa dalam hubungan. Mengenai rasa sakitnya, tentu semua orang tahu. "Ambyar" adalah istilah yang menggambarkan betapa hancur karena patah hati.

Namun, jika kita mau jujur ada patah hati yang lebih menyakitkan, yaitu ketika kekasih tiba-tiba menghilang. Bayangkan, ketika rasa cinta menggelora, hati penuh harap dan banyak rencana, hubungan sudah berjalan cukup lama, dan bahkan keluarga sudah saling mengenal, namun si dia menghilang begitu saja! Tanpa ada kata perpisahan, tanpa pamit, dan tanpa penjelasan apapun.

Hal yang seperti ini pastinya membuat seseorang hancur, terluka, dan terpuruk. Masing-masing orang berbeda dalam menyikapinya. Ada yang menjadi lebih pendiam, sedih berkepanjangan, tidak mau makan, tidak ada gairah hidup, dan sejumlah keterpurukan lainnya.

Siapa sih yang tidak sedih dan kecewa diperlakukan seperti itu? Rasa sakit karena kekasih yang menghilang juga dirasakan oleh lingkungan sekitar. Bisa orangtua, saudara, sahabat, dan teman. Sependek yang saya tahu, orangtua terutama ibu adalah orang yang paling ikut merasakan kesedihan jika hal itu menimpa anaknya.

Memang sangat mudah, sebagai orang yang hanya melihat dari luar, kita mengatakan untuk move on atau menasihati bahwa rencana Tuhan selalu indah pada waktuNya. Namun, bagi seseorang yang baru mengalaminya tentu saja hal ini bukan perkara mudah. 

Yang namanya mencerna peristiwa yang tiba-tiba terjadi, kemudian harus mengelola rasa, dan mengolah semuanya menjadi hal positif itu membutuhkan waktu dan usaha yang keras.

Peristiwa menghilang ini terjadi secara tiba-tiba dan mendadak loh. Bayangkan, tak ada hujan dan tak ada angin kemudian si dia lenyap dan menghilang tanpa kabar berita. 

Untuk menerima saja tidak mudah, kok langsung disuruh move on? Tidak bisa begitu, guys! Hati ini bukan terbuat dari batu, bukan pula robot dengan saklar hidup dan mati hihihi

Saya sendiri pernah mengalami hal seperti ini. Namun, setelah saya mengamati di sekitar, ternyata ada yang lebih sakit dari saya karena waktu itu saya hanya pacaran. Sedangkan kenalan saya, sebut saja Tina sudah pada tahap tunangan dan bahkan sudah berpindah keyakinan mengikuti tunangannya.

Akan tetapi, jika semua kerumitan sudah terjadi mau apa? Terlebih jika si dia sudah menggandeng orang lain atau bahkan menikah. Dunia serasa berhenti berputar saat itu, tapi kehidupan tetap harus berjalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun