Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menyoal Investasi Bodong yang Tidak Ada Habisnya

4 Maret 2021   06:00 Diperbarui: 6 Maret 2021   07:32 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menanam investasi. (Sumber: pixabay.com/Tumisu)

Nah, kembali ke investasi bodong. Bagaimana dengan kondisi sekarang? Tawaran masih banyak beredar di sekitar saya. Saya tetap keukeuh tidak ikut-ikutan. 

Rata-rata investasi seperti ini memakai skema ponzi atau piramida. Bulan pertama, kedua, atau mungkin ketiga bisa jadi lancar. Namun yang begini tunggu waktu ambrol saja.

Saya menolak, pertama karena menurut saya itu jelas bukan investasi. Mereka tidak menjalankan bisnis apapun. Kalau toh mengatakan sengon, jati, sawit, karet, hingga saham, ya itu cuma sekedar "pakaian" atau pemanis. Aslinya kan tidak ada bisnisnya!

Yang kedua, saya menolak karena investasi bodong ini tak ubahnya seperti perjudian. Yang untung ya untung, yang rugi ya buntung tidak karuan. Bagaimanapun perjudian itu lekat dengan yang namanya keserakahan dan ketamakan. Saya cukup hidup sederhana saja.

Nah, yang terakhir saya menolak karena alasan kemanusiaan. Kita tidak boleh menutup mata dengan orang-orang yang dirugikan karena investasi bodong ini. Banyak yang tidak tahu dan ikut karena tergiur keuntungan yang besar.

Kalau toh kita tidak rugi atau mungkin untung, rasanya kok tidak pas ya menikmati keuntungan di atas penderitaan orang yang merugi? Kemudian kalau kita pikir lagi, bukankah keuntungan yang kita dapat itu sebenarnya uang orang-orang yang dibawah skema? Betapa zalimnya kita kalau sampai "makan" uang orang. Ya, tentu itu logika sederhana saya.

Semoga tidak ada lagi investasi bodong ini. Berharap semakin banyak melek dan teredukasi dengan benar tentang investasi. Investasi sangat perlu, namun jangan asal investasi dan mudah tergiur dengan untung besar yang tak masuk akal.

Hanya sekedar berbagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun