Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Curug Cijalu, Air Terjun yang Indah di Subang

12 Februari 2021   07:30 Diperbarui: 12 Februari 2021   18:23 5832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun teh menuju curug Cijalu (Foto : koleksi pribadi)

Curug Cijalu adalah air terjun yang indah di lereng gunung Burangrang di Subang Selatan. Tak hanya curug, bentang alam di sekitar curug juga tak kalah mempesona. Tempat ini bisa menjadi alternatif liburan keluarga untuk kembali ke alam.

Setelah beberapa bulan tak liburan, akhirnya kami liburan juga pada 6-7 Februari kemarin. Kali ini mengajak keluarga mengunjungi air terjun atau curug di daerah Subang, Jawa Barat.

Liburan kali ini tentu sangat memperhatikan protokol kesehatan supaya kami pulang dengan sehat. Berhubung tempat ini jauh dari rumah, maka kami memutuskan untuk menginap.

Perjalanan dari Cikarang dengan mobil pribadi menghabiskan waktu kurang-lebih 3 jam. Kami menempuh tol Japek dan keluar di Purwakarta. Dari Purwakarta, perjalanan masih jauh melewati jalan biasa. Beruntung hari itu lalu lintas lancar. 

Curug Cijalu ini terletak di perbatasan Purwakarta dan Subang Selatan. Persis setelah Wanayasa, Purwakarta. Untuk menginap, kami memilih Cijalu Resort yang tak jauh dari curug. 

Kamar yang kami pilih berupa bungalow dengan akses langsung pintu keluar. Hal ini penting untuk menghindari frekuensi berpapasan dengan orang lain. Semua kamar non AC dan sirkulasi udara sangat bagus.

Hari itu hanya ada 3 keluarga yang menginap. Dengan resort sebesar Cijalu tentu ini super jarak jarak. Bahkan di area Elang tempat kami menginap, hanya ada keluarga kami.

Pegawai resort tak banyak. Di beberapa tempat di resort tersedia wastafel untuk cuci tangan. Cocok lah dengan keinginan kami yang ingin menerapkan protokol kesehatan. Namun, konsekuensinya adalah suasana sepi dan sunyi. Seperti tak ada kehidupan. Tapi dinikmati saja, boleh dong sesekali bak orang kaya yang punya resort sendiri hehe

Berenang dalam hujan dan kabut di Cijalu resort (Foto : dokumentasi pribadi)
Berenang dalam hujan dan kabut di Cijalu resort (Foto : dokumentasi pribadi)

Kembali ke Alam

Selama pandemi, saya lebih memilih liburan di alam demi kesehatan, keamanan, dan kenyamanan. Karenanya, begitu kami tiba di resort alangkah senangnya hati disambut suara gemericik sungai yang mengalir. Hmm... suara alam itu memang tak ada duanya.

Ada 2 sungai kecil yang ada di dalam dan disamping resort. Aliran sungainya deras karena sedang hujan disana. Cuaca tak menentu, gerimis dan hujan hilang dan timbul.

Banyaknya pepohonan dan hamparan lahan pertanian cukup menjadikan kami rileks. Malahan di malam hari, ada seekor kelelawar yang menggantung di langit-langit balkon. Waktu saya tunjukkan ke anak-anak, katanya "So cute" Hahaha...

Esok paginya, sekitar jam 8 kami berangkat ke curug. Hemat kami, curug pasti masih sepi. Pagi itu hujan gerimis dan berkabut tipis.

Pemandangan sepanjang perjalanan menuju curug indah sekali. Hamparan perkebunan teh dan pepohonan hijau ada di kanan-kiri. Kata si sulung, ini seperti di Tawangmangu. Ya, Subang selatan merupakan dataran tinggi. Ada gunung Bungrangrang yang pagi itu tertutup kabut tebal sehingga kami tak bisa melihatnya. Ah, tak apa kami tetap mensyukuri bisa menikmati alam ini.

Kabut pagi dalam perjalanan menuju curug (Foto : koleksi pribadi)
Kabut pagi dalam perjalanan menuju curug (Foto : koleksi pribadi)
Sampai di gerbang masuk curug, anak-anak antusias. Petugas menanyakan tiket masuk. Ohya, tiket masuk harus dibeli gerbang bawah sebelum resort dan bukan di tempat wisatanya. Tiket masuk seharga Rp 17.500 dan parkir Rp 15.000.

Pesona Curug Putri

Setelah parkir, anak-anak tak sabar ingin melihat air terjun. Maklum ini adalah kali pertama untuk mereka melihat air terjun secara langsung.

Jalan menuju curug berupa jalan bebatuan. Karena hujan, jalan ini cukup licin. Jika membawa anak, harus digandeng dan diawasi supaya tidak jatuh.

Jalan bebatuan menuju curug (Foto : dokumentasi pribadi)
Jalan bebatuan menuju curug (Foto : dokumentasi pribadi)
Pohon-pohon tinggi dan vegetasi hutan alami menyejukkan mata. Udara terasa segar meskipun cukup dingin. Kami hanya berpapasan dengan 1-2 orang saja. Sepertinya mereka berkemah di tempat ini.

Kira-kira 100 meter berjalan, kami menemukan curug kecil. Anak-anak sudah ribut saja ingin bermain air. Meskipun curug ini tidak terlalu tinggi, namun gemuruh derasnya air yang mengalir cukup kencang. Curug ini adalah curug Putri.

Curug Putri dari samping kiri (Foto : koleksi pribadi)
Curug Putri dari samping kiri (Foto : koleksi pribadi)
Pesona Curug Cijalu

Dari curug Putri, kami melanjutkan perjalanan. Sekitar 200 meter kemudian, akhirnya kami sampai di curug Cijalu. Seketika kami terpesona. Air terjun ini indah sekali!

Curug Cijalu di pagi hari yang berkabut (Foto : koleksi pribadi)
Curug Cijalu di pagi hari yang berkabut (Foto : koleksi pribadi)
Beberapa anak muda berdiri di bawah air terjun. Suara air yang jatuh begitu riuh bergemuruh. Angin dingin bertiup. Anak-anak sudah tak sabar. Cuma saya minta untuk menunggu karena masih banyak orang. Kami pun menuju ke deretan batu yang berada di depan curug untuk berswafoto.
Saya dan anak-anak dengan latar curug Cijalu (Foto : dokumentasi pribadi)
Saya dan anak-anak dengan latar curug Cijalu (Foto : dokumentasi pribadi)
Setelahnya kami berjalan mendekati curug. Ternyata angin yang bertiup membawa tampias air. Kami pun basah kuyup. Brrrr... brrrr... dingin sekali!

Sesudah pemuda-pemuda tersebut turun, kami berganti naik. Perjuangan yang lumayan juga karena arus air deras dan batu juga licin. Namun kami hanya mencoba sampai bibir kolam di bawah air terjun.

Info dari salah satu pemuda yang sudah turun, air terjun lagi deras dan terkadang ada batu yang jatuh dari atas. Ya, kami memang salah waktu pergi ke curug di musim hujan. Untuk memotret, saya juga asal saja. Semua demi keselamatan anak-anak. Tapi tak apa, setidaknya anak-anak pernah melihat air terjun.

Konon, jika tidak di musim hujan air terjun lebih kecil dan kita bisa bermain di bawahnya. Kolam di bawah air terjun curug Cijalu lumayan besar sehingga kita bisa berenang.


Untuk mengobati rasa penasaran, kami tetap naik dan mendekati curug secara bergantian. Tak ayal kami pun basah kuyup dari rambut sampai kaki. Herannya si bungsu masih saja penasaran untuk bermain air. Akhirnya, kami ajak kembali ke curug Putri yang lebih kecil.

Anak-anak dan papanya di depan curug Putri (Foto : dokumentasi pribadi)
Anak-anak dan papanya di depan curug Putri (Foto : dokumentasi pribadi)
Di curug Putri, si bungsu main hingga puas dengan tubuh basah dan kedinginan. Di curug Putri, kami sempat mengobrol dengan keluarga yang berasal dari Karawang. Info dari beliau, curug Putri di musim kering alirannya kecil dan tak sederas sekarang ini.

Beliau sudah pernah mengunjungi curug ini 15 tahun yang lalu, dan sekarang cukup kaget dengan banyaknya perubahan di kawasan wisata ini. Memang kalau saya lihat kawasan wisata curug Cijalu cukup terkelola dengan baik. Tempat parkir, toilet, dan tempat sampah tersedia dengan layak.

Baliho tentang prokes dan wastafel cuci tangan di dekat gerbang (Foto : dokumentasi pribadi)
Baliho tentang prokes dan wastafel cuci tangan di dekat gerbang (Foto : dokumentasi pribadi)
Kurang lebih 15 menit kami bermain air di curug Putri. Hujan deras membuat kami memutuskan kembali ke hotel. Mengunjungi curug di musim penghujan memang bukan waktu yang tepat. Selain arus curug yang deras, juga air yang dingin sekali. Karenanya, tak ada pengunjung yang tahan berlama-lama.

Bentang alam Subang Selatan yang indah

Kami menikmati perjalanan pulang dari curug menuju resort tempat kami menginap. Kabut mulai turun, hamparan pepohonan teh basah, dan suasana pagi yang syahdu membuat kami ingin menikmati pemandangan di waktu yang ada. Kapan lagi melihat pemandangan indah seperti ini?

Kebun teh menuju curug Cijalu (Foto : koleksi pribadi)
Kebun teh menuju curug Cijalu (Foto : koleksi pribadi)
Anak-anak bilang senang bisa melihat air terjun. Tentu pengalaman baru buat mereka. Sampai di resort, hujan kecil dan berkabut. Saya sendiri mensyukuri bisa melihat kabut. Memang liburan ini tak bisa bebas. Kami urung jalan-jalan dan berfoto di kebun teh karena hujan.  Tak apa, kami sudah cukup senang menikmati hari bersama.

Liburan sederhana tapi bermakna

Siang hari kami pulang. Namun tidak melewati Purwakarta lagi. Kami bertolak menuju kota Subang dan akan kembali ke Cikarang via tol Cipali.

Dalam perjalanan, kami sempat membeli buah nanas dan rambutan. Juga sempat membeli keladi hias. Sampai Subang, kami mampir di pusat ikan koi yang terkenal. Suami membeli ikan koi dengan warna sesuai incarannya. Harganya murah-meriah dan sangat jauh dari harga ikan koi di Cikarang.

Sampai di kota Subang, anak-anak kami traktir dengan pizza dan ayam goreng. Setelah makan di mobil, kami kembali ke Cikarang. Liburan kali ini sederhana namun semua riang dan senang. Anak-anak bisa melihat air terjun, papanya dapat ikan koi, dan mamanya dapat keladi hias! Bekal liburan di rumah Hehehe

Cikarang, 12 Februari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun