4. Punya gambaran bagaimana seorang laki-laki sejati
Secara tak sengaja, minggu kemarin saya membaca sebuah utas di twitter tentang seorang perempuan muda yang baru nikah 12 hari kemudian ditelantarkan oleh suaminya. Bahkan tidak sampai dua bulan suaminya menjatuhkan talak.
Dari utas tersebut, saya menduga laki-laki yang merupakan suaminya itu tidak siap menikah dan bertanggung jawab terutama masalah nafkah keluarga.
Hal itu tercermin dari keinginannya setelah menikah untuk membeli mobil secara kredit dengan gajinya. Sementara gaji istri untuk biaya hidup sehari-hari.
Sebenarnya tak ada yang salah jika suami-istri sama-sama bekerja dan sepakat merencanakan seperti itu. Yang terjadi dalam kasus tersebut, istrinya terkena PHK menjelang pernikahan.
Setelah menikah, suaminya tidak memberi uang belanja. Ada kemungkinan laki-laki tersebut tidak tahu  dan tidak mau bertanggung jawab bahwa setelah menikah wajib menafkahi keluarga. Mungkin juga merasa terbeban ketika istri meminta uang belanja.
Baca juga:Â Teologi Hubungan Ayah dan Anak Perempuannya dalam Islam
Cerita seperti itu bukan isapan jempol, pasti ada cerita serupa di sekitar kita. Suami egois dan mencari kesenangannya sendiri, tak memberi nafkah, dan membiarkan istri berjuang sendiri. Bukankah bertanggung-jawab adalah salah satu dari sekian tanda seorang laki-laki sejati?
Kembali ke hubungan antara ayah dan anak perempuan, tentunya dengan mengenal dekat sosok ayah seorang anak perempuan akan punya gambaran laki-laki yang baik ketika mencari pasangan hidupnya kelak.
Itu yang saya membuat saya bersyukur ketika anak perempuan saya sangat dekat dengan ayahnya. Semoga suatu saat dia akan memilih pasangan yang baik, takut akan Tuhan, selalu melindungi, dan bertanggung-jawab untuk keluarganya. (RR)