Ibu itu terlihat bingung  Setelah itu, psikolog favorit saya tersebut menjelaskan bahwa banyak suami yang main serong itu pikirannya sudah tidak fokus pada keluarga. Akibatnya, malas, tidak sabar, dan tidak mau ikut mengurus anak.
Ketika anak mau sama ayahnya, tentu ada yang membuatnya menarik dan nyaman. Anak merasa dicintai oleh ayahnya. Bukankah anak-anak selalu jujur? Justru ini patut disyukuri, bukan dicemburui.
2. Semua ada waktunya
Menurut saya, anak perempuan akan bermanja-manja berlebihan sampai masa puber remaja. Biasanya kalau sudah menstruasi, mereka akan menjaga jarak secara fisik dengan ayahnya. Tidak mau dipeluk dan mulai malu-malu.
Sebab itulah, saya justru senang mereka dekat sedari kecil. Pernah suatu kali, suami mengeluh sampai kapan anak "wedok"nya minta gendong. Tiap kali sehabis pergi selalu tidur (seringnya pura-pura tidur) supaya ayahnya menggendong sampai ke lantai 2 rumah.Â
Dia menikmati sekali digendong ayahnya. Sedangkan, ayahnya ngos-ngosan menggendong seberat 30 kg waktu itu.
Baca juga:Â Tora dan Jenaka, Harmoni Ayah dan Anak Perempuan
3. Ayah menjadi role model
Figur ayah tentu sangat penting bagi anak perempuan. Dari ayah, anak belajar nilai-nilai kepemimpinan, kerja keras, tanggung jawab, namun penuh cinta dan perhatian. Apa yang dilakukan ayah tak luput dari perhatian anak perempuannya.
Menurut saya, anak perempuan harus berhati lembut namun juga harus percaya diri, tough dan kuat. Ketika ayah melimpahi anak perempuan dengan kasih sayang dan perlindungan, saya yakin dia akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan kuat.