Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ibu Kota RI Pindah ke Kalimantan, Jakarta Belum Tentu Sepi

29 Agustus 2019   12:00 Diperbarui: 29 Agustus 2019   12:11 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar dari akun instagram presiden Joko Widodo

Ramai polemik pemindahan ibukota sepertinya masih terus berlanjut, meskipun presiden Jokowi sudah memutuskannya. Ada yang setuju, tak sedikit pula yang tak setuju alias keberatan.

Bahasan tersebut terus berseliweran di media daring dan juga blog Kompasiana tercinta. Ada yang nyambung, namun ada juga yang tidak nyambung. Sebagai awam, saya hanya menikmati kegaduhan saja. Toh, tidak ada yang mengajak saya ikut pindah. Saya akan tetap tinggal di Cikarang hehe.

Disini saya hanya sekedar ingin berbagi pengalaman kecil saja. Tahun 2009, saya mengikuti suami tinggal di Lagos, Nigeria. Tentu sudah tahu ya, Nigeria adalah satu dari beberapa negara di dunia yang pernah memindahkan ibukota negaranya.

Lagos adalah sang "mantan" ibukota negara Nigeria. Sedangkan ibukota yang baru adalah Abuja. Lagos yang yang saya lihat waktu itu semrawut, pembangunan tidak tertata, dan sangat padat.

Ibukota Nigeria pindah dari Lagos ke Abuja pada tahun 1991. Artinya, pada tahun 2009 sudah berjalan selama 18 tahun. Namun dari cerita teman-teman pada tahun 2009, Abuja masih sepi dan kurang "hidup". Memang kota Abuja lebih cantik, tertata, dan indah. Berbanding terbalik dengan Lagos yang tidak punya keindahan pada waktu itu.

Abuja (Sumbe: allafrica.com)
Abuja (Sumbe: allafrica.com)
Disini saya tak hendak membandingkan apple to apple. Jelas beda antara negara kita dan Nigeria. Namun setidaknya bisa jadi sedikit gambaran bahwa pemindahan ibukota negara itu bukan hal yang baru dan juga aneh.

Menjadi pertanyaan, apakah Lagos sepi dan mati karena ibukota pindah ke Abuja? Jawabannya adalah tidak. Sampai sekarang Lagos masih menjadi pusat bisnis, industri, dan perdagangan. Bakhan ITPC (Indonesia Trade and Promotion Centre) berkantor di Lagos.

Penerbangan internasional dari dan ke Lagos juga ramai melalui bandara Mortala Mohamed. Lagos tidak mati meskipun tidak lagi menjadi ibukota negara.

Lagos (Sumber: bbc.com)
Lagos (Sumber: bbc.com)
Menurut hemat saya, Abuja menjadi pusat pemerintahan saja. Pemindahan ibukota negara dikarenakan Lagos sudah padat dan susah untuk ditata. Selain itu, Abuja lebih strategis karena berada di tengah.

Abuja sebagai ibukota baru, ditata mulai dari nol. Di sepanjang jalan ada pohon-pohon untuk menpercantik kota. Hal yang sama mungkin akan terjadi di Kaltim saat pembangunan ibukota negara yang baru nantinya.

Inilah salah satu nilai plus pemindahan ibukota, ibukota yang baru didesain dan ditata mulai dari awal. Penataan dan pembangunan dari awal tentu akan jauh lebih mudah. Hasilnya pun lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun