Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bulir Air Mata Alia (Bagian 2)

28 Februari 2018   11:00 Diperbarui: 4 Maret 2018   07:26 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ringkasan cerita sebelumnya :

Alia sangat bahagia menikah dengan Indra. Namun kebahagiaan itu sirna tatkala Alia memergoki Indra bermesraan dengan Sandy, yang tak lain adalah adik kandung Indra sendiri. Sementara bagi Alia, Sandy adalah adik ipar yang penuh misteri. Bulir air mata Alia menetes melihat suami dan adik kandungnya itu bak sepasang kekasih.

Setelah kejadian pagi itu, Alia lebih banyak diam. Indra pun tak acuh. Tak pernah sedikit pun memperhatikan istrinya. Alia semakin nelangsa. Terpuruk dalam hari-hari yang sepi dan gelap.

Sudah berhari-hari Indra tidak pulang. Pamitnya ada tugas keluar kota. Sudut hati Alia mengatakan bahwa Indra berbohong. Tiba-tiba Alia punya ide gila. Secepat kilat dia berganti baju, kemudian menenteng tas dan keluar rumah. Dengan taksi, Alia menuju rumah berpagar biru.

Rumah itu sepi. Semua pintu dan jendela terkunci. Semua jendela tertutup gordin putih. Hanya lampu di teras dan lampu yang taman masih menyala. Jantung Alia mulai berdebar. Berbagai pikiran mulai merasuk kedalam kepalanya. Mungkinkah Indra pergi bersama dengan Sandy?

Dibiarkannya pertanyaan itu menggantung. Tak ada guna menanyakan kepada Indra. Tak akan ada kejujuran. 

Alia melangkah gontai, berjalan tanpa arah tujuan.

"Kreekkkk...," tiba-tiba terdengar bunyi pagar yang dibuka.

Seorang perempuan setengah baya membuka pintu pagar untuk membuang sampah. Rumah  ibu itu berjarak 4 rumah dari rumah yang ditempati Sandy.

"Maaf bu, saya boleh numpang tanya?" kata Alia memberanikan menyapa ibu itu. Ibu itu tersenyum, tanda membuka diri atas pertanyaan Alia. Alia pun segera melanjutkan pertanyaannya.

"Ibu, apakah ibu kenal sama penghuni rumah berpagar biru yang disebelah sana?" tanya Alia sembari menunjuk rumah yang dimaksud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun