Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Warna-warni di Kampung Terbang, Subang

22 Januari 2018   17:55 Diperbarui: 23 Januari 2018   19:20 3005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Terbang Subang (Dok. Pribadi)

"Remember that happiness is a way to travel - not a destination." (Roy M. Goodman)

Pernah baca quote di atas? Kurang lebih kalau diterjemahkan secara bebas adalah kebahagiaan dari sebuah perjalanan bukanlah tujuan atau destinasinya. Nah, sering kali ketika kita melakukan perjalanan, keseruan atau hal-hal baru yang kita dapat itu justru pada saat menuju ke tempat tujuan kita. Itulah yang saya alami dalam perjalanan hari Minggu kemarin.

Ceritanya, saya dan keluarga ingin berkunjung ke Gunung Tangkuban Parahu di Subang. Terakhir saya ke sana tahun 2008, artinya sudah sepuluh tahun yang lalu! Hmmm... betapa waktu cepat berjalan, hihihi. Tahun 2008, saya ke sana via Purwakarta karena belum ada Tol Cipali hehe. Dan tidak pula lewat Lembang yang aduhai macetnya kalau weekend. Nah, minggu kemarin saya kesana via Tol Cipali dan keluar melalui exit Tol Subang. Menelusuri Kota Subang yang ternyata bersih dan asri. Baru kemudian masuk ke Kabupaten Subang.

Begitu sampai di daerah Ciater, kita disuguhi pemandangan indah berupa deretan kebun teh hijau. Deretan penjual nanas juga menarik hati (nanas Subang yang manis wajib dibeli ya). Setelah itu, saya antara kaget dan penasaran melihat deretan rumah warna-warni di sisi kiri jalan raya Ciater. Masih ingat, dulunya rumah-rumah tersebut adalah rumah-rumah tua yang kusam dan apa adanya. Sekarang kok jadi "centil" dengan warna-warni ya?

Mau berhenti kok nanggung banget, karena Tangkuban Parahu sudah dekat. Jadilah waktu pulang dari sana, saya bertekad untuk mampir sebentar. Apalagi saya sempat melihat tulisan di depan salah satu rumah tersebut dan terbaca jelas dari mobil: "Kampung Terbang". Makin penasaran deh.

Kampung Terbang

Sebelum pulang, akhirnya saya mampir ke kampung Terbang. Meskipun cuma sebentar, tapi boleh juga ternyata loh.

Setelah lihat-lihat, saya jadi bertanya-tanya kenapa dinamakan Kampung Terbang. Dari awal saya menduga karena ada maskot helikopter di depan salah satu rumah yang ada. Helikopter tersebut berupa hasil kreatif dari bekas rangka bagian depan truk, kemudian diberi ekor dari besi, dan ditambah dengan plat menyerupai baling-baling di atasnya.

Helikopter Hasil Kreatif di Kampung Terbang (Dok. Pribadi)
Helikopter Hasil Kreatif di Kampung Terbang (Dok. Pribadi)
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Namun setelah saya cari info via instagram, ada yang mengatakan kampung ini dinamakan Kampung Terbang karena rumah-rumah di kampung ini tidak menapak langsung ke tanah. Kalau diperhatikan, konstruksi bangunan mempunyai semacam "kaki". Jadi seolah terbang, meskipun sebenarnya tidak terlihat dengan jelas juga sih.
Jika diperhatikan rumah ini tidak langsung menapak di tanah. Ada semacam
Jika diperhatikan rumah ini tidak langsung menapak di tanah. Ada semacam
Rumah-rumah yang dicat warna-warni ini adalah rumah dinas karyawan PTPN XVIII. Sebelumnya tampak tua dan kusam. Dengan aplikasi cat berwarna-warni, tanaman bunga, pagar bambu, rumah-rumah ini tampak berbeda.

Pada beberapa rumah, diberi lukisan-lukisan kekinian yang menarik. Ada gambar nemo, superhero, bunga, burung, dan lain-lain. Tampilan yang sederhana namun rapi memberi kesan unik dan makin artistik.

Rumah warna-warni di Kampung Terbang (Dok. Pribadi)
Rumah warna-warni di Kampung Terbang (Dok. Pribadi)
Ketika saya mampir, rumah-rumah ini sudah sepi. Padahal tadinya banyak muda-mudi berpose di sekitaran rumah-rumah tersebut. Mungkin karena hari sudah sore.
Jalan menuju kampung. Semua rumah dicat berwarna-warni. (Dok. Pribadi)
Jalan menuju kampung. Semua rumah dicat berwarna-warni. (Dok. Pribadi)
Suasana Kampung Terbang. (Dok. Pribadi)
Suasana Kampung Terbang. (Dok. Pribadi)
Warna-warni menarik hati dan instagenic

Tren kampung warna-warni memang tepat untuk wisata hits anak muda. Dengan latar warna-warni, hasil foto menjadi instagramable. Di sisi lain, warna-warni ini menghilangkan kesan rumah yang tua dan kusam. Lukisan dan gambar yang ada juga bagus untuk memacu kreativitas.

Jika di Malang ada kampung warna-warni Jodipan yang ngehits. Di Jogja ada kampung Code yang mirip Brasil. Di Semarang punya Kampung Pelangi di daerah Randusari. Hmmm.. ternyata Subang punya Kampung Terbang! Jadi, kalau liburan ke Ciater atau Tangkuban Parahu sempatkan mampir kesini. Berfoto-foto ria untuk mengisi feed instagram, bagus loh!

Yuk terbangkan kenangan dan mantan disini! #Ehhh...
Yuk terbangkan kenangan dan mantan disini! #Ehhh...
(RR)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun