Kiprahku di Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia

                                                                                     

Berkiprah Dalam Ikatan Pustakawan Indonesia,  masa kepengurusan PP-IPI  2018-2022 dan  PP-IPI 2023-2025 merupakan catatan saya yang sangat istimewa dalam rekam jejak diri sebagai seorang pustakawan selama 30 tahun dalam dunia kepustakawanan. Banyak hal yang saya dapatkan dalam kepengurusan PP-IPI ini, saya banyak belajar dari para senior yang telah lama berkiprah di organisasi profesi kepustakawanan. 

Berkiprah di PP-IPI dibutuhkan komtmen yang kuat untuk berbuat memajukkan dunia kepustakawan, saya bisa merasakan betapa gigihnya para pengurus dalam bekerja walaupun tidak ada imbalan gajinya. Walaupun di luaran sana banyak yang bertanya apa sih kerjanya para pengurus itu? Dan ini sangat wajar-wajar saja, bahkan bisa dijadikan cambuk untuk terus bekerja.

Berkiprah  dalam kepengurusan pusat Ikatan Pustakawan Indonesia merupakan suatu kebanggan tersendiri, sebagai seorang pustakawan yang sudah mengenal sejak lama nama Ikatan Pustakawan Indonesia bahkan saya sempat memperhatikan jejak Langkah IKatan Pustakawan Indonesia melalui beberapa tulisan saya di blog pribadi maupun media online di kompasiana.

Secara formal saya berkiprah di Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia masa periode 2018-2021 berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia Nomor 02 Tahun 2019 Tentang Pengangkatan Anggota Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia (PP-IPI) periode 2018-2021. Dalam  SK tersebut saya ditugaskan sebagai Ketua Komisi Penerbitan dengan anggota DR. Taufik Asmiyanto, M.Si., Dra. Lies Suliestyowati, M.Si., Wahid Nasihuddin, SIP., Arief Wicaksono, dan Triani. Tugas yang diberikan adalah pengelolaan penerbitan jurnal PP-IPI dan penerbitan buku di  Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia. Pada tahun 2021 Komisi Penerbitan PP-IPI kehilangan anggotanya, yaitu Mas Wahid sosok  anak muda yang pintar, luwes, dan seorang pustakawan yang bekerja dengan penuh tanggung jawab ditangan Mas Wahid Pengelolaan Jurnal PP-IPI dapat berjalan. Dalam masa kepengurusan di PP-IPI 2018-2021 dan diperpanjang menjadi periode 2018-2022 saya dan anggota tim telah melakukan beberapa ide, gagasan, dan juga karya.

Dalam kurun waktu 3 tahun PP-IPI  telah menghasilkan 11 terbitan buku, 8 kali penerbitan jurnal dengan 62 artikel,  dan 10 artikel pustakawan. Karya-karya digital tersebut dapat diakses dan diunduh dengan format pdf. melalui alamat portal web Ikatan Pustakawan Indonesia. PP-IPI juga ikut berperan dalam kancah regiola dan internasional melalui kegiatan Consal 2019, webinar internasional, dan karya tulis melalui terbitan IFLA. Selain itu PP-IPI juga berperan aktif dalam masa pandemi melalui pemberian bantuan sosial dan buku-buku bacaan.  

Kiprah saya dalam Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia terus berlanjut ditahun 2023 di mana saya diberikan  amanah kembali sebagai Ketua Komisi Penerbitan berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia  Nomor: 03 Tahun 2023 Tentang Pengangkatan Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia (PP-IPI) Periode 2023-2025, Tertulis sebagai anggota Dra. Lies Sulistyowati, M.Si., Muhammad Ansyari Tabtawi  Nasuition, dan Rizky Catur Utama . Kepengurusan PP-IP 2022-2025 dikukuhkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional  RI dikukuhkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional pada Kamis, 26 Januari 2023.