Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumput Basah Tersiram Darah

25 Mei 2023   23:36 Diperbarui: 25 Mei 2023   23:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiga lembar rumput basah tersiram darah
Luka di kaki. Sambil membungkuk ibu berjalan.
Seikat kasih sayang kayu bakar dijunjung pulang ke rumah. Jalanan berdebu. Jarak masih berkilo ditempuh. Lagu yang dengungkan belum pupus untuk buah hati di tanah rantau.

Tiga lembar rumput basah tersiram darah. Luka di kaki. Perihnya sudah sampai di ubun-ubun. Tapi ibu yang penyayang selalu punya senyum, bahkan pada duri yang menusuk mata kaki.

Mekko 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun