Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hantu Laut Meneteskan Lendir Takdirnya

4 Mei 2023   23:28 Diperbarui: 4 Mei 2023   23:31 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Antara esok dan kini menganga
jurang berbatu runcing kebekuan
hari kemarin. Sekantong sayap
kupu-kupu mengepak hening.
Mencari tangkai waktu yang terhuyung
bagai diterpa angin tenggara musim
penghabisan. Kabut mendaki bukit
mentok di batu keabu-abuan. Hantu laut mendarat meneteskan lendir takdirnya
dari kuku sepanjang pantai. Matahari
mengecil di bibir jurang, layak sebutir
kunang-kunang  menenggelamkan diri
ke dasar malam. Menjaga sunyi manusia
yang terus tumbuh dan berduri.

Mekko 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun