Mata bulan yang kosong menatap
langsung kulit air pantai ini. Lautan
licin meniru lantai istana Sulaiman.
Bintang sebutir suram dari timur.
Aroma ikan bakar tumpah di pasir.
Terdengar percakapan nelayan
di sisi semenanjung. Bunyi gesekan
dayung dan perahu seperti langkah
makhluk purba dunia lain.
Kami masih duduk. Aku dan
kawan-kawan maksudnya. Yang masih
memainkan handphone. Yang masih
mendengar agas berdenging. Yang masih
merasa sentuhan sepoi. Yang masih
bertanya perihal musim bertengger
Waktu yang patah tumbuh berpuluh
Kita yang terlanjur datang sekedar hinggap
Mekko 2023
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!