Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Bulan yang Kosong

3 Mei 2023   19:04 Diperbarui: 3 Mei 2023   19:12 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata bulan yang kosong menatap
langsung kulit air pantai ini. Lautan
licin meniru lantai istana Sulaiman.
Bintang sebutir suram dari timur.
Aroma ikan bakar tumpah di pasir.

Terdengar percakapan nelayan
di sisi semenanjung. Bunyi gesekan
dayung dan perahu seperti langkah
makhluk purba dunia lain.

Kami masih duduk. Aku dan
kawan-kawan maksudnya. Yang masih
memainkan  handphone. Yang masih
mendengar agas  berdenging. Yang masih
merasa sentuhan sepoi. Yang masih
bertanya perihal musim bertengger
Waktu yang patah tumbuh berpuluh
Kita yang terlanjur datang sekedar hinggap

Mekko 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun