Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Penipuan dengan e-Cash, Apa Saja Cirinya?

1 Agustus 2017   23:53 Diperbarui: 2 Agustus 2017   00:17 3285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Membaca berbagai testimoni dan pengalaman penipuan melalui e-Cash, saya pikir perlu sesekali ada orang yang menjelaskan ciri-ciri awal yang bisa dideteksi dari calon penipu yang menggunakan transfer e-Cash sebagai kedok perbuatan kejinya. Ingat, e-Cash hanyalah kedok atau tools. Pada dasarnya penipu ya penipu. e-Cash, transfer ATM, OTP, Mobile Banking, bahkan uang tunai, hanyalah perantara. Yang jahat adalah pelakunya, bukan produknya. 

Jadi jangan malah membuat kita phobia terhadap e-Cash. Sebab e-Cash hanyalah teknologi yang memudahkan kita bertransaksi, bukan malah jadi ketakutan tanpa sebab.

Apa saja ciri dan gelagat penipuan dengan perantara e-Cash?

1. Orang yang memang berniat bertransaksi, bukan menipu, biasanya banyak bertanya dan menawar terlebih dahulu mengenai produk yang kita jual (dalam hal online shop). Penipu biasanya ingin langsung ke tujuan hendak menyelesaikan langsung transaksi secara buru-buru. Jika ini terjadi, segera waspada awal penipuan mulai terjadi.

2. Jika bukan dalam transaksi jual beli barang, maka penipuan bisa terjadi dalam bentuk menawarkan hadiah, bonus, atau promo tertentu. Ingatlah selalu bahwa hadiah, undian, dan promo selalu bisa dicek ke layanan customer service tiap Bank. Jangan mudah percaya tawaran-tawaran menggiurkan dari nomor-nomor HP biasa, bukan nomor unik layanan bank. Dan ingat prinsip promo dan hadiah tak mungkin begitu muluknya sehingga membuat kita melayang ke surga. If it's too good to be true, then it is too good to be true. 

3. Jika akan menerima hadiah atau transfer, jangan pernah mau dibujuk untuk berjalan ke ATM terdekat. Prinsip orang yang menerima sesuatu adalah harusnya dia tidak boleh direpotkan membayar atau transfer terlebih dahulu ini atau itu. Pajak hadiah sekalipun harus dibayarkan oleh orang yang memberi hadiah, bukan penerima hadiah. Jadi jika kita memang benar memenangkan sesuatu, tidak perlu pusing membayar ini itu. Atau harus memencet tombol ini atau itu sebagai konfirmasi. Tunggu saja hadiahnya sampai di rumah.

4. Penipu cenderung meningkat emosinya kalau kita tidak mengikuti setiap detail perintah yang dia berikan. Berpura-puralah bodoh, salah pencet, atau lupa nomor PIN, dan perhatikan perubahan emosi dari lawan bicara kita. Jika dia mulai marah-marah, hentikan percakapan.

5. Penipu hanya bisa menipu sejumlah maksimal saldo yang kita miliki. Karena itulah sering terjadi penipu meminta kita memfoto bukti saldo atau mutasi rekening kita. Jangan pernah meladeni permintaan ini. Jika ada yang harus membuktikan pengiriman uang, maka itu adalah pihak pengirim, bukan penerima. Jumlah saldo, perubahan mutasi, data pribadi diri, OTP, password, dan sebagainya adalah hak privat kita yang tidak perlu dan tidak boleh diumbar ke orang lain.

6. Jika nada suaranya tidak berhasil mengintimidasi kita, biasanya penipu akan berlagak menantang menyelesaikan persoalan di kantor polisi. Jika tidak merasa di posisi salah, tidak perlu takut. Justru datanglah ke kantor polisi terdekat jika merasa terancam. 

Lalu apa ciri-ciri transaksi e-Cash palsu alias bodong?

1. Ingatlah selalu e-Cash hanya bisa ditransfer ke sesama e-Cash atau Bank Mandiri. Jadi jika menemui struk transfer e-Cash yang mentransfer ke Bank selain Mandiri, bisa dipastikan struk tersebut bodong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun