Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Metode Karya Wisata Nggak Perlu Jauh-jauh

16 Desember 2014   06:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:13 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya teringat masa sekolah dahulu setiap akhir pendidikan pra  ujian kelulusan biasanya pihak sekolah mengumpulkan orang tua. Pihak sekolah dan para orang tua tersebut berembug tentang kegiatan akhir mereka selepas mereka menempuh pendidikan.

Ada satu pembahasan yang tak kalah menarik adalah rencana diadakannya kunjungan kerja, karya wisata atau berwisata ke salah satu tempat. Tujuannya ingin mendapatkan pengalaman yang nyata dan siswa dapat mengumpulkan informasi sekaligus melaporkannya. Meskipun tujuan akhirnya demikian, tapi sayang sekali metode karya wisata hanya sebatas seremonial, hiburan mahal dan tak kalah anehnya ujung-ujungnya orang tua mengeluh. "Kog jalan-jalannya jauh amat nak? Mahal lagi. Bapak dapat duit dari mana? Paling tidak itulah tanggapan para orang tua yang hidupnya sederhana. Berbeda dengan keluarga berada serta anak-anak. Mereka ngertinya adalah bisa jalan-jalan meski orang tua harus kelimpungan mencari ongkosnya. Seperti pengalaman saya sendiri sewaktu sekolah dahulu, orang tua yang sederhana harus mencari ongkos yang jumlahnya tidak sedikit.

Sepertinya para pendidik dan murid sudah tidak asing lagi dengan metode karya wisata. Metode yang berarti melakukan wisata ke sebuah tempat untuk diambil sisi manfaatnya. Tujuannya sebenarnya memperkenalkan para siswa akan keindahan alam semesta dari beberapa sisi. Baik produk yang dihasilkan manusia maupun oleh Tuhan YME. Sehingga para siswa mampu mendapatkan manfaatnya sebagai referensi dan pengalaman hidup.

Meskipun karya wisata dan darma wisata memiliki perbedaan, yang pasti dalam implementasinya sering terjadi kesamaan. Atau paling tidak saling berkaitan.

Sedikit memberikan gambaran apa sih makna kedua metode tersebut? Saya meminjam istilah keduanya dari googling di internet apakah sebenarnya metode karya wisata dan darma wisata.

Metode karya wisata adalah kunjungan ke suatu objek dalam rangka memperluas pengetahuan dalam hubungan dengan pekerjaan seseorang atau sekelompok orang.

Metode ini biasanya dipahami oleh guru, siswa dan orang tua sebagai kegiatan kunjungan ke perusahaan atau pabrik yang bekerja atau menghasilkan produk seperti apa yang pernah diajarkan di sekolah. Karya wisata ini biasanya "dianggap" sebagai kunjungan kerja bagi sekolah-sekolah yang berbasis pendidikakn keahlian (skill) misalnya jurusan tekhnik mesin atau pertanian. Mereka menutup rangkaian kegiatan pendidikan di sekolahnya dengan melihat langsung tempat produksi dan produk yang dihasilkan

Bagaimana dengan metode darma wisata? Apakah sama dengan metode karya wisata? Saya pun mencoba searching di internet metode ini dimaksudkan dengan metode darmawisata adalah perjalanan atau kunjungan singkat dengan tujuan bersenang-senang dsb; perjalanan yg dilakukan untuk tujuan rekreasi sambil mengenal baik objek wisata dan lingkungannya; ber·dar·ma·wi·sa·ta v mengadakan kunjungan atau perjalanan untuk menghibur diri, bersenang-senang, dsb

Boleh jadi metode darma wisata sering disebut pula dengan study tour, sebuah perjalanan panjang ke beberapa objek wisata dalam rangka sebuah study.

Kedua metode ini adalah hakekatnya sama saja menurut tujuannya, meskipun scoup yang diamati memang sedikit berbeda. Kalau metode karya wisata bertujuan memperoleh gambaran yang jelas obyek yang berkaitan dengan pekerjaan atau mengenai perusahaan yang dimaksud sekaligus dapat mencari benang merahnya antara ilmu yang diperoleh dengan dunia kerja dan produk yang dihasilkan. Meskipun yang memiliki program karya wisata biasanya anak-anak SMK, tapi bagi anak-anak sekolah umumpun tak salah untuk mengikuti kegiatan ini.

Bagaimana dengan darma wisata, anak-anak biasanya kurang begitu memahami metode ini? Mereka menganggap darma wisata adalah melulu jalan-jalan ke tempat yang indah (mis. pantai) dan acara untuk bersenang-senang di tempat tujuan. Metode ini pun tak kalah pentingnya untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terkait bidang keilmuan yang ditekuni. Mereka mengikuti kegiatan darma wisata seolah-olah hanya jalan-jalan dan menghabiskan uang orang tuanya mumpung masih sekolah. Padahal sejatinya setiap metode memiliki tujuan untuk mendidik siswanya agar bermanfaat bagi proses pendidikan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun