Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Guratan Jemari ABK Menggoda Pandanganku

17 Juli 2016   02:59 Diperbarui: 20 Juli 2016   03:14 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua siswa SLB N Metro tengah melukis di sebuah tempat bermain anak-anak ABK. (doc. pribadi)

Luar biasa kataku, ketika sayup-sayup kumelihat dua anak ABK tengah menggoreskan aneka warna-warni cat pada dinding tempat bermain anak-anak itu. Sejak beberapa hari yang silam, dua anak yang saat ini masih duduk di bangku sekolah luar biasa, tepatnya SLB Negeri Metro. Mereka memainkan jemarinya laksana seorang pelukis maestro. 

Karena rasa penasaranku kudekati dan kupastikan benar tidaknya apa yang aku lihat, dan ternyata mereka benar-benar melakukannya dengan sangat baik. Meskipun pendapat ini agak berlebih-lebihan alias lebay, tapi karena penulis sendiri tidak mampu melukis atau menggambar seperti yang mereka lakukan, maka selayaknya kerja mereka patut diapresiasi.

Sebuah prestasi yang semestinya tidak dipandang sebelah mata. Mereka mampu membuat lukisan itu begitu persis dengan apa yang dibuku. Bahkan seandainya mereka tidak melihat buku, dengan melihat alam semesta ini merekapun bisa melakukannya. 

Ketika anak-anak normal terkadang bermalas-malasan dalam belajar dan membuat suatu karya yang positif, anak-anak ini melakukannya dengan semangat dan ketekunan yang tinggi. Kelemahan fisik tidak mengurangi ambisi meraih cita-cita yang mulia menjadi insan yang berguna bagi bangsa dan negaranya Indonesia.

Lukisan dari anak-anak ABK (doc. pribadi)
Lukisan dari anak-anak ABK (doc. pribadi)
Siapakah mereka berdua? Mereka akrab dengan panggilan Andri dan Rijal adalah dua siswa SLB Negeri Metro yang masih menduduki bangku SMALB di sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus ini. Meskipun mereka memiliki kelemahan dan keterbatasan dalam pendengaran dan pengucapan (tuna rungu wicara), ternyata tidak menghalangi usaha untuk terus menuntut ilmu dan menggembleng bakat yang saat ini tersimpan dalam diri mereka. 

Sekolah yang saat ini dipimpin oleh Dra. Yuly Hartaty ini memang telah banyak menelurkan siswa-siswa dan lulusan berprestasi dalam bidangnya. Ada di antara mereka yang lulus sudah bekerja di berbagai sentra usaha rakyat, seperti usaha jahit menjahit, sablon, dan pekerjaan lainnya yang ternyata bisa mereka lakukan seperti anak-anak pada umumnya. Bahkan beberapa tahun yang lalu dan tahun 2016 ini SLB Negeri Metro menjadi juara umum pada even perlombaan sekolah luar biasa tingkat Provinsi Lampung. Sebuah penghargaan dan penghormatan yang setinggi-tingginya atas usaha yang dilakukan demi sebuah prestasi yang diidam-idamkan.

Begitu pula kedua siswa ini, meskipun ketika melukis ini mereka melihat gambar dari sebuah buku pelajaran, ternyata kemampuan melukis ini tidak terpengaruh sedikitpun meskipun mereka harus melukis bentang alam seperti apa yang ada di sekeliling mereka. Dengan amat lincahnya mereka bisa menempatkan warna sesuai dengan aslinya, bahkan jika melihat beberapa hasil karyanya, terlihat sekali bahwa mereka bisa melakukan modifikasi warna agar hasil lukisan lebih menarik dan ciamik.

Kedua siswa ini hakekatnya juga pernah memenangkan sebuah lomba fotografi di tingkat kota beberapa saat lalu ternyata sampai saat ini memang termasuk di antara jejeran siswa-siswa yang mempunyai bakat yang baik dalam seni lukis. Bahkan untuk Andri, hasil karya kreatif seni pahat yang dihasilkannya cukup mendapatkan apresiasi dari pemerintah daerah setempat dan ada beberapa hasil karyanya yang berhasil dipesan dengan nilai jual yang fantastis.

Mereka adalah anak-anak berkebutuhan khusus yang selayaknya mendapatkan support secara terus menerus agar talenta mereka bisa berkembang yang kedepannya kemampuan ini bisa bermanfaat bagi kehidupan mereka selanjutnya. Tak hanya support secara material, karena support mental juga tak kalah pentingnya.

Kami bangga dengan anak-anak normal yang berprestasi gemilang, tapi kami lebih bangga jika anak-anak berkebutuhan khusus juga memiliki potensi dan prestasi yang tidak kalah dengan anak lainnya. Semoga saja mereka tetap menjadi diri mereka sendiri yang mampu mengembangkan potensi seberapa jauh mereka ingin melampauinya.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun