Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Derita Palestina, Derita Kita Semua

12 Juli 2014   03:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:36 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru saja saya melihat dan membaca beberapa update teman fb yang isinya tentang korban-korban kebiadaban militer Israel, begitu pula informasi dari beberapa media massa yang turut melengkapi informasi bahwa saat ini Israel tengah melakukan aksi penghancuran masyarakat Palestina secara sporadis.

Bangsa turunan Yahudi ini melakukan kejahatan kemanusiaan yang berlindung dalam kekuatan PBB di bawah kendali AS dan sekutu-sekutunya. Mereka membombardir, membunuh dan menyiksa semua warga Palestina, baik pejuang, perempuan dan anak-anak tak berdosa. Secara membabibuta mengunuskan senjata, menumpahkan ribuan peluru dan menjatuhkan bom-bom berdaya ledak dahsyat, demi tujuan utama atas nama hak atas tanah yang menurut mereka adalah tanah leluhur bangsa Israel. Meskipun seandainya bangsa Israel menganggap bahwa tanah itu adalah tanah Israel, mengapa bangsa Palestina pun mengakui bahwa tanah tersebut tanah mereka? Sejatinya perundingan demi perundingan yang difasilitasi PBB sudah menemui jalan terbaik dan memberikan solusi gencatan senjata serta perdamaian kedua bangsa ini agar hidup berdampingan secara damai.

Terlepas apa motif Israel kenapa melakukan kebiadaban tersebut dan terlepas dari status saya sebagai seorang muslim yang sangat menyayangkan tindakan Israel yang sangat berlebih-lebihan. Bahkan sejatinya bangsa ini melakukan dengan tanpa belas kasihan, para perempuan dan anak-anak tak berdosa pun menjadi tumbal keserakahan mereka. Bahkan bagi penganut agama apapun, jika mereka mempunyai ikatan kemanusiaan dan rasa cinta pada harkat dan martabat kemanusiaan maka mereka pun akan mengutuk tindakan biadab bangsa Israel.

Bahkan, jika semua penganut agama sepakat bahwa tindakan Israel sudah melanggar ajaran kitab suci mereka, maka tidak ada jalan lain, semua umat manusia pun sepatutnya melindungi dan membantu derita bangsa Palestina. Entah mereka penganut Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan agama apapun akan turut menyesalkan tindakan biadab yang tak berkemanusiaan ini.

Sejenak saya melihat beberapa foto korban kekerasan yang merenggut perempuan dan anak-anak, sesaat mata saya menitikkan air mata. Dalam sanubari saya bertanya kenapa demi kehidupan dunia mereka tega melakukan kebidaban ini? Dan kenapa karena ambisi kekuasaan mereka rela mengorbankan anak-anak yang tak berdosa? Saya tak mampu lagi berkata-kata bahwa tindakan tersebut sudah selayaknya prilaku hewan. Sedangkan hewan adalah makluk tak berakal.

Saya pun tak bisa membayangkan, jika suatu saat rakyat Indonesia merasakan kekerasan fisik seperti yang dialami bangsa Palestina karena konflik perbatasan dan politik. Karena siapapun tak kan menduga, bahwa konflik bisa saja terjadi pada kehidupan manusia, tidak memandang dari mana mereka berasal. Dan saya pun membayangkan jika anak-anak dan perempuan yang telah tewas dan mengalami cacat fisik adalah bagian keluarga saya. Bagaimana saya harus merelakan kekerasan tersebut bisa terjadi? Dan anehnya, umat manusia yang sejatinya memiliki rasa yang sama bahwa kekerasan adalah sebuah kejahatan pun seperti tidak bisa melakukan apa-apa.

Padahal siapa sih Israel?, apakah karena mereka di bawah ketiak bangsa Amerika? dan apakah karena mereka dibawah naungan negara-negara Yahudi lainnya? Saya semakin tak habis pikir, tatkala melihat bangsa-bangsa lain yang turut merasakan kepedihan anak-anak Palestina seperti membiarkan saja pembunuhan demi pembunuhan tetap berlangsung.

Bangsa Amerika dengan PBBnya pun sepertinya hanya bisa menonton, dan tak bisa memberikan solusi apa-apa tatkala senjata-senjata Israel, membumihanguskan bangsa Palestina. Meskipun saya menduga bahwa Amerika tengah terikat penjualan senjata dengan bangsa Israel. Dan karena infasi tersebutlah hakekatnya Israel dan Amerika sebagai sekutunya dapat bertahan hidup dan tetap memegang kendali bangsa-bangsa di dunia dengan kekuatan adidayanya.

Sekali lagi terlepas apapun latar belakang bangsa Palestina, hakekatnya kita semua akan merasakan kepedihan jika kita memiliki hati nurani dan rasa cinta kepada semua manusia. Sehingga mau tidak mau kitapun sepatutnya turut mengecam, bahkan mendesak bangsa Israel untuk menghentikan kebiadaban mereka. Namun, jika ternyata hati kita sama sekali tidak merasakan kepedihan mereka, sudah dapat dipastikan slogan-slogan bahwa kita mencintai sesama umat manusia hakekatnya hanyalah omong kosong semata.

Semoga kita semua tak seberapa lama segera memikirkan solusi apakah yang dapat kita berikan kepada bangsa Palestina, dan semoga saja bangsa Palestina diberikan kesabaran dan ketabahan tatkala penderitaan tengah menghinggapi kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun