Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hidup Sederhana, Mulailah dari Ayah

12 Maret 2023   08:30 Diperbarui: 12 Maret 2023   20:46 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi betapa dekatnya chemistry orang tua dan anak (Gurusiana.id)

Beberapa hari ini publik dihebohkan dengan kasus kekerasan yang dilakukan oleh putra pejabat DJP Rafael Alun Trisambodo, serta kasus lain yang lagi viral yang menimpa seorang pejabat Bea Cukai Eko Darmanto serta sosok pejabat lain yang juga terseret kasus Pejabat DJP Wahono Saputro. 

Para pejabat negara ini terjerat "pasal" pamer kemewahan dengan tanda kutip dianggap menggelapkan uang pajak yang nilainya sangat fantastis. Serta pejabat-pejabat lain yang tidak disebutkan dalam tulisan ini.

Publik pun dibuat heran mengapa pejabat pajak yang dipercaya masyarakat untuk mengelola uang negara itu ternyata menempatkan dirinya seolah-olah "penguasa" yang mampu mengelola uang negara tersebut dengan hak dan wewenang yang tidak terbatas. 

Padahal uang negara seharusnya dikelola sesuai perundang-undangan dan peraturan yang melingkupinya, bukan justru malah berupaya memanfaatkannya untuk mendapatkan kekayaan secara pribadi.

Kasus yang menjerat pejabat DJP tersebut tersulut oleh ulah sang putra yang telah melakukan kekerasan fisik terhadap putra dari petinggi Ansor hingga koma.

Pantas saja, setelah kekerasan yang ternyata direkam dan akhirnya viral tersebut turut memancing pengguna internet untuk mengulik kekayaan dari ayah yang telah melakukan kekerasan fisik tersebut.

Dari sinilah kasus penggelapan uang negara mulai terkuak. Bahkan sosok Ibu Sri Mulyani pun turut terbawa arus pamer harta itu hingga "dipanggil" Metro TV untuk melakukan klarifikasi dalam sebuah talk show Kick Andy beberapa waktu lalu.

Beberapa kasus yang melilit petinggi atau pejabat dengan nilai penghasilan yang di luar ekspektasi masyarakat bawah, tentu menjadi catatan penting, betapa orang tua sangatlah berpengaruh pada kehidupan anak, dan anak pun bisa menyeret orang tua dalam  arus yang dalam dan mematikan jika anak mengalami persoalan yang menjeratnya.

Benar kata bijak lama atau adagium bahwa "anak polah wong tua kepradah"

Apa yang dialami orang tua dan anak adalah sebuah ikatan chemistry yang terus ada pada diri manusia. Banyak kasus yang dialami anak ternyata serta merta membawa orang tua dalam jurang kenistaan. Tak sedikit anak yang karena boleh jadi kurang perhatian dan pendidikan sejak dini, akhirnya menyeret orang tua pada kasus yang sebelumnya tidak diprediksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun