Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Aku dan Putriku

26 Oktober 2020   09:59 Diperbarui: 29 Oktober 2020   03:54 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saling menutupi atas aib yang diderita dan bukan justru mengobralnya ke khalayak umum yang justru  nanti akan merusak segala-galanya.

2. Menjauhi prasangka, karena prasangka itu dosa

Banyak keluarga yang berakhir kandas dalam perjalanannya. Kadang persoalan kecil saja bisa menibulkan kecelakaan yang fatal jika masalah itu tidak segera diselesaikan berdua. Ibarat kerikil di jalanan, kalau tidak hati-hati bisa saja membuat pengendara terpelanting. Seandainya menemui kerikil kecil dalam rumah tangga, jika yang mengalami dalam kondisi sigap dan waspada, maka kecelakaan fatal bisa saja dihindari.

Seperti halnya kesalahan memahami pasangan karena prasangka. Berprasangka buruk diawali dari kesalahan informasi yang diterima. Atau kurang memahami informasi yang berkembang. Acapkali kita menilai masalah dari satu sudut pandang tanpa menilai sudut pandang yang berbeda. Yang terjadi adalah kecurigaan yang berlebihan akan suatu hal. Jika kecurigaan dan prasangka tersebut disemai secara terus menerus dalam kalbu maka endingnya pastilah akan menjadi prahara.

Bagaimana menyikapi agar tidak terjadi prasangka, yaitu dengan cara mencari informasi dari orang yang tepat. Apakah informasi itu valid atau hanyalah fitnah yang sengaja diciptakan demi merusak hubungan rumah tangga.

3. Tidak selamanya rumah itu bahagia dan penuh dengan harta

Yang perlu dipahami bahwa tidak sedikit rumah tangga yang berakhir dengan begitu tragisnya lantaran persoalan ekonomi yang menjerat. 

Salah satu persoalan yang sering menjadi hal yang merusak rumah tangga itu kekurangan dalam bidang ekonomi. Uang, menjadi faktor penting bagaimana bangunan rumah tangga itu akan selalu utuh.

Tapi yang perlu dipahami bahwa tidak ada rumah tangga yang selalu dipenuhi harta. Meskipun mereka dilahirkan dari orang yang kaya sekalipun, besar kemungkinan mendapatkan ujian kehidupan dalam kekurangan. 

Bayangkan saja ketika tengah bahagia dengan usaha yang maju dengan uang yang terus mengalir ke dalam rekening, mereka akan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Tapi, ketika di suatu massa usahanya mandeg atau bangkrut karena banyak persoalan, uang yang tiba-tiba lancar, berubah seret dan sulit. Jika kondisi itu tiba-tiba terjadi, apakah akan merusak semuanya? Tentu tidak bukan, semua harus diselesaikan dengan cara bijak dan mencari solusi supaya kehidupan terus berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun