Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bercumbu dengan Pasrah

25 Oktober 2020   21:47 Diperbarui: 25 Oktober 2020   21:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun lalu, kau terkapar tak berdaya

dengan selang infus, ku gantungkan harap pada-Nya

buka mata, buka telinga, simak lagi indahnya kata

kala perjumpaan pada sang bunda

dinding-dinding itu seakan mendengar

setiap rintihan kalam dalam sukma tertepar

dalam tubuh yang menggelepar

dalam mata yang terlihat nanar, tak sadar

lisan tak lagi berkata-kata

hati tak lagi banyak berharap-harap

otak tak mau lagi banyak berpikir

anggap semua adalah takdir

yang tersisa, kini, dan esok hari

lantunan zikir, muhasabah, pasrah diri

berharap gelapnya  malam tetap ada cahaya

kelamnya jiwa tetap ada senyumannya

hingga sukma tak lagi menderita

metro, 25-10-2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun