Tahun lalu, kau terkapar tak berdaya
dengan selang infus, ku gantungkan harap pada-Nya
buka mata, buka telinga, simak lagi indahnya kata
kala perjumpaan pada sang bunda
dinding-dinding itu seakan mendengar
setiap rintihan kalam dalam sukma tertepar
dalam tubuh yang menggelepar
dalam mata yang terlihat nanar, tak sadar
lisan tak lagi berkata-kata
hati tak lagi banyak berharap-harap
otak tak mau lagi banyak berpikir
anggap semua adalah takdir
yang tersisa, kini, dan esok hari
lantunan zikir, muhasabah, pasrah diri
berharap gelapnya  malam tetap ada cahaya
kelamnya jiwa tetap ada senyumannya
hingga sukma tak lagi menderita
metro, 25-10-2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!