Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mana yang Kamu Suka, iPhone atau Android?

25 Oktober 2020   07:21 Diperbarui: 25 Oktober 2020   14:46 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah pertanyaan yang sungguh tidak seberapa penting ya, jika diniatkan untuk menanyakan opini seseorang terhadap sebuah merek dagang misalnya. Karena pasti endingnya membandingkan kedua jenis aplikasi dalam gawai kita. Padahal setiap aplikasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. 

Seperti iPhone, salah satu anak bisnis dari Apple dengan jenis gawai ini merupakan merek dagang asal Amerika  ini memang terkenal expensive alias mahal sekali untuk ukuran orang kebanyakan. Meskipun produk ini proses perakitannya di China, tapi nama besarnya tetaplah produk Amerika. 

Bertahun-tahun lamanya semua produk Amerika terkenal mahal dan hanya orang tertentu yang bisa memilikinya. Bisa jadi karena spect produk tersebut yang lebih baik dari produk lainnya atau hanya merk dagang yang telah didapuk sebagai produk istimewa. 

Ketika dilihat di platform jual beli rata-rata masyarakat menengah ke bawah enggan mencoba jenis ponsel ini. Ya, sekali lagi karena harganya selangit. Selain menguras isi dompet, di antara mereka yang malas menggunakan gawai ini karena pertimbangan manfaat. Kalau ada yang murah sedangkan manfaatnya sama saja, kenapa beli yang mahal?

Brand (merek dagang) merupakan hal penting yang bisa memicu keterpilihan suatu produk bagi konsumen. Brand memiliki nilai yang cukup penting selain kegunaannya. Sebagaimana hasil penelitian dari mahasiswa politeknik Universitas Negeri Jakarta berikut:

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa variabelbrand image smartphone Apple iPhone memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian di jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dari perhitungan koefisien determinasi, dimanabrand image mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian sebesar 39,4%, sedangkan 60,6% keputusan pembelian sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.

Memilih ponsel yang mahal memiliki kecenderungan untuk prestise semata, seolah-olah kalau mereknya iphone sudah dianggap kaya atau kalangan menengah ke atas. Meskipun bisa dikatakan benar, tapi ada kemungkinan pula orang yang menurut kita kelas bawah ternyata memiliki ponsel mahal ini. 

Sebagai perangkat yang memiliki segudang manfaat yang kalau kita pergunakan amat membantu kehidupan sehari-hari, ternyata pemilihan gawai tersebut pun ditentukan tujuan  kenapa seseorang memiliki gawai tersebut? Apakah sekedar iseng, gaya-gayaan, pamer atau memang bermanfaat untuk pekerjaan kita. 

Nah, kalau untuk pamer dan gaya-gayaan tentu hanyalah mereka yang tidak seberapa mempertimbangkan kebermanfaatannya. Sedangkan bagi yang menggunakannya untuk pekerjaan, tentu manfaat adalah lebih utama.

Apakah Android gak berkelas?Atau hanya kalangan bawah yang bisa membelinya? Tentu anggapan ini juga tidak selamanya benar. Sebab, di pasaran atau di marketplace saja ketika kita tengok harga penjualan gawai jenis android harganya juga fleksibel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun