Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mungkin Mulai Detik Ini Tak Lagi Menulis

16 Agustus 2020   14:26 Diperbarui: 16 Agustus 2020   19:51 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lifestyle.kompas.com

Seperti kebanyakan orang, ada kalanya menemui saat-saat kejenuhan. Kegiatan yang tadinya dianggap penting, pada akhirnya harus diakhiri. Akan menemui titik nadir.

Sama dengan menulis, ada kalanya ingin mengakhiri semua petualangan dengan kata-kata, imajinasi dan tokoh-tokoh palsu yang aku ceritakan dalam cerita pendek.

Atau bisa saja saat ini aku enggan mengamati keadaan di lingkunganku, persoalan dalam tugas, anak-anakku, anak-anak didikku yang berkebutuhan khusus, dan persoalan bangsa yang semakin lama semakin sulit dicerna oleh manusia awam seperti diriku.

Semua bisa karena faktor kejenuhan, kebosanan, kehilangan sense of belonging dan aku mulai tertarik untuk hidup dalam kesendirian. Sama sekali tak peduli dengan apa yang terjadi dan kembali seperti anak-anak ingusan yang sukanya bermain-main dengan dot atau nenen ibunya.

Bisa saja saya alami dan semua penulis di negeri antah berantah karena situasi yang terus berubah setiap waktu. 

Ketika hilangnya semangat hidup, malas berpikir, gak peduli, masa bodo, maka bisa jadi semua aktivitas ini aku akhiri. Yap, bisa detik ini atau lusa nanti. Entahlah.

Tapi, sayangnya tak sesederhana yang dibayangkan. Ketika sehari saja berhenti bercerita, rasa-rasanya pikiranku tak lagi stabil. Tak nyaman dan rasa-rasanya ada yang mengganjal. Ada beban dalam hati yang harus dikeluarkan. Dan ada rahasia yang harus diceritakan di sini.

Maka sepertinya impossible tangan ini berhenti mengetik keyboard. Lantaran semakin tangan ini diam, maka ada banyak hal yang semakin harus diceritakan.

Setahun tak menulis di kompasiana, ada batas perenungan diri

Pernah nggak kita merasa jenuh dalam diam? Saya kira ada yang merasa demikian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun