Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Terbuka untuk Denny Siregar

19 Juli 2020   04:39 Diperbarui: 19 Juli 2020   04:47 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Denny Siregar (detik.com)

Kepada Saudaraku Mas Denny Siregar

di Rumahnya Sendiri

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Beberapa hari ini saya turut menyimak beragam berita yang tersebar di lini media. Baik media daring maupun televisi. Berita atas sangkaan pencemaran nama baik atau penghinaan atas santri yang Mas Denny sebut sebagai "Calon Teroris".

Terus terang sebagai sama-sama manusia biasa, walaupun entah ideologi Anda apa, yang pasti apa yang menjadi tuduhan atas para santri dalam tulisan Mas Denny sangat diluar nalar. Saya yang pernah merasakan pojokan Pesantren sungguh sangat tersinggung dengan tuduhan tak masuk akal tersebut.

Saya meruntut kisah dari awal kira-kira 27 Juni 2020, tulisan Anda seperti menjustifikasi bahwa para santri dengan bagian kepala bertuliskan Kalimat Tauhid  (Laailaha illallah Muhammadurrasulullah) yang artinya tiada Tuhan selain Allah, yang notabene adalah dasar akidah bagi umat Islam seolah-olah sebagai "Calon Teroris".

Apakah Anda tahu bahwa ada jutaan santri di negeri kita ini? Dan apakah Anda tahu bahwa saya pun mengharapkan anak-anak saya sebagai santri. Dan kebetulan anak saya yang sulung adalah seorang santri di salah satu pesantren di Lampung.

Saya yakin Anda selaku sosok yang pernah melihat berita atau membaca media cetak akan tahu persis bahwa di negeri ini banyak dihuni para santri. Santri yang sampai hari ini tetap berideologikan Pancasila. Santri yang menjunjung tinggi akidah Islam dan Ideologi Pancasila sebagai dasar-dasar dalam berbangsa dan bernegara.

Atau Anda berusaha tuli atau pura-pura tidak tahu fakta sebenarnya bahwa para santri itu murni ingin menuntut ilmu agama dan membekali kehidupan mereka dengan akhlak yang mulia? Atau Anda berusa pilon dan menganggap seolah-olah santri adalah calon-calon teroris yang saat ini dicap sebagai penghianat negara. Tak pelak apa yang menjadi pemikiran negatif Anda sejatinya sudah merusak nama baik pesantren.

Saya tidak menampik ada umat yang memang harus dibimbing dalam ideologi, tapi tak harus pula mengatakan Santri dan mengambil foto santri tanpa izin dengan melabeli mereka calon teroris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun