Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ironi Belajar

16 Juli 2020   15:34 Diperbarui: 19 Juli 2020   03:53 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu hari Tuanku berkata
Ejalah huruf demi huruf
Belajarlah nak, sekata demi kata
Sebilang hingga berjuta-juta impian

Aku pun menjalaninya
Ku eja satu persatu
Kupahami makna dan tafsirnya
Hingga kusulit memahami apa maknanya
Guruku pun membimbingku mengisinya
Dengan tinta emas

Sayangnya sang Tuan berbeda titahnya
Belajarlah secepat mungkin
Laksana angin memecahkan karang
Dengan ombaknya yang maha garang

Akupun bingung
Apa yang harus aku pungut
Dari dua insan pembeda input
Dua insan pembeda tuntut

Akhirnya
Aku jalani dengan susah payah
Agar aku dibilang milenial
Segalanya serba internasional
Walau kadang kehilangan akal

By. MAA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun