Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Ini Sebabnya Mengapa Berpuasa Justru Tambah Tembem

19 Mei 2018   21:55 Diperbarui: 20 Mei 2018   15:18 3020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.halhalal.com

Percaya atau tidak, ketika tengah dihinggapi rasa lapar, nafsu lawwamah seakan-akan menarik-narik tangan kita untuk meraih makanan sebanyak-banyaknya. Perut yang semula keroncongan memaksa perut untuk segera memasukkan semua makanan. Meskipun kondisi perut belum sepenuhnya siap menerima makanan tersebut. 

Perut yang semestinya diisi dulu dengan makanan yang sedikit namun kandungan air dan gula yang aman didahulukan ternyata memaksanya melumat makanan berat yang sudah pasti melelahkan.

Akibatnya, ketika target untuk mengecilkan perut yang dibuat jauh-jauh hari pra puasa, justru berbalik arah. Kebiasaan yang seharusnya bisa mendukung ambisi untuk meraih tubuh yang ideal justru dirusak oleh nafsu lawwamah yang menyerang jiwa kita.

Tidak salah menikmati makanan, karena memang dibolehkan makan ketika berbuka puasa. Dan tidak salah untuk memasak dan menyiapkan semua jenis makanan karena ini adalah wujud rasa syukur karena Tuhan memberi rezeki yang berlimpah. Tapi kalau kebiasaan itu justru merusak fisik sendiri tentu mesti dihindari.

Kebanyakan konsumsi gula, karbohidrat dan lemak ketika berbuka tapi malas ketika bersantap saur

Kenapa mesti menahan diri untuk tidak menyantap semua jenis makanan ketika berbuka? Sebab di saat berbuka itu tubuh kita tidak seberapa membutuhkan energi. Hal ini dikarenakan beberapa saat kemudian tubuh sudah harus beristirahat yang panjang. 

Sudah berbuka dengan penuh makanan eh ternyata di malam harinya masih saja ngemil dan meminum minuman yang manis. Pantas saja jika selama sebulan berat badan semakin bertambah. Belum lagi jika malamnya ingin beribadah tentu badan menjadi malas dan rasa kantuk pastilah mendera.

Berbeda dengan santap saur yang semestinya secukupnya, dan seandainya lebih banyak tentu karena selama seharian penuh fisik kita membutuhkan banyak air dan energi dari makanan yang disantap tadi. Maka sedikit risiko jika makannya lebih banyak. Dengan catatan ketika siang jangan dihabiskan untuk tidur terus menerus sepanjang hari, melainkan digunakan untuk melakukan aktivitas yang menguras keringat sehingga metabolisme tubuh  menjadi normal.

Yang pasti Nabi sudah memberikan contoh yang baik dengan berbuka secukupnya. Beliau mencontohkan untuk menikmati kurma dengan secukupnya dan tidak berlebih-lebihan. Belum lagi kolak, manisan dan aneka hidangan sebenarnya menjadi pemicu bertumbuh kembangnya aneka macam penyakit dalam tubuh kita.

Lapar dan haus memang sudah alamiah karena memang seharian tidak menikmati minuman dan makanan, namun mengendalikan diri untuk tidak berlebih lebihan tentu yang lebih utama demi kesempurnaan ibadah puasa dan memperoleh tubuh yang ideal.

Kata dokter sih benar yaitu perbanyaklah air putih, buah-buahan dan sayur dan kurangi karbohidrat dan lemak supaya tubuh kita tetap sehat.

Salam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun