Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Terus Menulis Kebaikan, Target Terindah Puasa Ramadan

16 Mei 2018   15:42 Diperbarui: 17 Mei 2018   02:23 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menulis untuk kebaikan (republika.go.id)

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat, barokah, nikmat dan penuh dengan ampunan Tuhan. Oleh karena itu, bagi saya menikmati bulan yang nilainya sama dengan seribu bulan ini akan amat sia-sia apabila diisi dengan kegiatan yang tidak bermanfaat.

Seperti halnya dengan hari-hari biasanya yang juga saya isi dengan kegiatan menulis di kompasiana, maka di bulan yang penuh berkah inipun akan tetap saya isi dengan banyak menulis akan indahnya Ramadhan. 

Menulis dalam bulan yang indah ini penuh dengan kebaikan yang bisa ditebarkan kepada sesama manusia. 

Meskipun acapkali tulisan memang kurang sempurna, dan kebanyakan diisi dengan urusan yang berbau politik yang cenderung sensitif apabila dibicarakan ketika berpuasa. Menulis tentang kebaikan saja tentu amat bijak menurut saya.

Menulis memang selalu membuat lapar dan haus, seperti halnya nikmatnya ketika seorang mukmin merasakan nikmatnya keimanan, maka menjadi seorang mukmin adalah sebuah kenikmatan pula. Sehingga untuk menjadi mukmin sejati, semestinya pun harus merefleksikan kebaikan yang sudah dijalani untuk kemudian ditebarkan kepada orang lain. 

Selain menulis, ibadah-ibadah lain seperti tadarus Al Qur'an meskipun satu ayat dan menyampaikannya pada sesama tentu banyak rangkaian ibadah lain yang bisa menjembatani bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. 

Menulis dan menebar kebaikan memiliki segudang manfaat. Minimal diri sendiri bisa mengambil pelajaran dari apa yang telah ditulis tersebut, dan semoga saja memberikan manfaat kepada orang lain. 

Menulis anggalah sebagai pengileng-ileng atau pengingat-ingat dan sebagai salah satu jalan dakwah.

Sebagaimana jalan berdakwah dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu dakwah bil qouli dan dakwah bil haali. 

Dakwah bil qouli bisa berbentuk tulisan-tulisan kebaikan yang disebar di kompasiana maupun di media lainnya. Termasuk status-status yang seharusnya dimaknai sebagai proses dakwah yang dilakukan dengan cara tertulis. 

Sebagaimana makna dakwah adalah "mengajak", yaitu salah satu kewajiban muslim adalah megajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Menyeru pada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun