Mohon tunggu...
M Ali
M Ali Mohon Tunggu... Guru - Keep Going For A Nice Job

A Good Friend

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Radikalisme dan Terorisme

1 Juni 2018   14:41 Diperbarui: 1 Juni 2018   14:54 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://twitter.com/ummusyauq?lang=en


Kata kedua ini, setuju sekali untuk tidak diikuti ataupun menjadi contoh, dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena hasil dari setiap perlakuan dari kedua-duanya, bukanlah bagian dari kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan, sikap saling menjaga dan saling hormat menghormati.

Radikalisme

Radikalisme adalah keinginan menyelesaikan setiap permasalahan selalu dengan cara-cara kekerasan.
Pemakaian radikal digunakan untuk  menyelesaikan persoalan adalah dengan maksud, menyelesaikan persoalan dengan cepat, dan sekedar memuaskannya secara emosi. Tetapi pada akhirnya justru menghasilkan penilaian yang buruk dan tidak bijaksana, serta berkeadilan dalam prosesnya.
Radikalis biasa disebut bagi orang-orang yang menggunakan cara-cara radikal tersebut.

Perlawanan dari sikap radikal adalah keinginan menyelesaikan semua masalah dengan tidak menggunakan cara-cara kekerasan. Apakah tidak secara bijak menyerahkan persoalannya kepada yang berhak memutuskannya. Sehingga kelihatan kebenaran sebenarnya, sehingga kelihatanlah kesabarannya atas permasalahan yang menimpanya, dan tidak menjadikannya suatu penyesalan bagi dirinya di akhir nanti.

Pernyataan ini bukanlah bagian dari pembelaan diri, atau membela diri. Seperti orang yang sedang menodongkan senjata untuk merampok, lalu bisa saja sikorban memberikan perlawanannya, untuk membela diri. Pernyataan radikal dalam kejadian ini adalah orang yang telah menodongkan senjatanya untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara kekerasan.

Terorisme

Terorisme adalah satu tindakan yang dapat melenyapkan banyak nyawa manusia tanpa melihat si korban dalam keadaan bersalah ataupun dalam kebenaran.
Teror dapat menciptakan rasa ketakutan dalam diri seseorang yang berada di sekitarnya.
Teroris biasa disebut juga, untuk pelaku yang menyebabkan terjadinya aksi tindakan terorisme tersebut.

Tindakan ini tidak akan pernah memberikan jalan kedamaian, justru semakin menambah kekacauan. Kekacauan di dalam lingkungan, masyarakat, dan juga menimbulkan kesesatan berpikir serta kesesatan dalam perbuatan.

Apakah dengan melakukan aksi teror tersebut, dapat memberikan solusi yang lebih baik. Penampakan dari segi kehidupan, itu malah dianggap seperti melarikan diri dari kenyataan  kehidupan, yang telah Allah tetapkan dan harus dijalani. Bukankah Allah tidak menyukai orang yang berputus asa, apa lagi  dengan cara mengakhiri hidupnya.  

Memberikan kesempatan kepada diri, untuk memperbaiki suatu keadaan dengan cara yang berbeda, karena setan tidak akan pernah berhenti untuk menggoda, sampai kita melakukan suatu kejahatan. Semoga Allah selalu menjaga fitnah-fitnah benci menjauh dari diri kita, dan semoga juga Allah menjadikan kita orang yang selalu bersabar dalam menerima cobaan-cobaan dalam menjalani kehidupan ini, Aaaaamiiiin...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun