Mohon tunggu...
Muhammad Alghifari
Muhammad Alghifari Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Pendidikan Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Strategi Pengembangan UMKM di Masa Pandemi Covid-19

30 Juli 2021   02:18 Diperbarui: 30 Juli 2021   02:30 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hampir dua tahun lamanya pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia bahkan dunia. Pandemi ini sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, salah satunya yaitu pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merupakan sektor paling rentan terhadap adanya virus corona ini.

Jalannya sistem perekonomian ini harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan ketat yang berlaku seperti menggunakan masker, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan selalu menjaga kebersihan.

Namun ada saja permasalahan baru yang terjadi akibat dari pandemi ini. Salah satu pelaku usaha mikro yang berusaha berjuang bertahan ketika pandemi ini yaitu "D" pemilik usaha alat tulis kantor asal Sumatera Barat.

Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuat usahanya mengalami penurunan drastis. Pendapatan per hari yang didapatkan ketika pandemi ini hanya sekitar lima puluh persen saja dibanding sebelum terjadinya pandemi.

Biasanya, "D" mampu menghasilkan omzet sebesar 8-10 juta per hari. Namun karena pandemic jumlah tersebut merosot jauh menjadi 3-4 juta saja per hari.

"Pengunjung sepi dan finansial masyarakat yang terguncang karena pandemi ini. lalu anak sekolah dan mahasiswa juga belajar jarak jauh secara online".

Melihat usahanya yang sepi, "D", anak-anaknya, dan penulis sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di UMKM milik "D" memutar otak bagaimana agar usaha dapat tetap bertahan.

Masyarakat yang takut untuk keluar rumah membuat "D" memutuskan untuk merambah ke bisnis online. Barang-barang yang dijual diunggah ke berbagai platform seperti Instagram dan Shopee.

Hal ini dilakukan untuk dapat memudahkan pembeli untuk dapat berbelanja dari rumah. Terdapat fitur pesan barang secara online melalui Whatsapp yang kemudian akan dikirim oleh kurir. Pembeli yang sudah memesan pun dapat langsung mengambil barang ke lokasi toko tanpa perlu turun dari kendaraan.

"Selama pendampingan dari mahasiswa KKN ini sebagai masyarakat modern yang mengikuti perkembangan teknologi sangat membantu. Produk saya dipasarkan secara digital melalui Instagram dan Shopee. Dari situ penjualan saya dapat meningkat kembali walau belum terlalu signifikan"

Jika sebelumnya konsumen UMKM ini hanya masyarakat di sekitar lingkungannya, melalui platform digital ini mampu menggaet konsumen dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun