Mohon tunggu...
M Alfin Waskito Nugroho
M Alfin Waskito Nugroho Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Nothing special than making other happy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam dalam Sosial Humaniora Masyarakat

11 Juli 2019   12:15 Diperbarui: 11 Juli 2019   12:20 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin sudah semestinya mampu masuk ke sela-sela kehidupan masyarakat. Maksud rahmatan lil alamin disini ialah bahwa rahmat Islam tidak hanya berpengaruh terhadap umat Islam saja melainkan utuk semuanya tak terkecuali. Bahkan seluruh alam, termasuk alam jin maupun manusia dapat merasakan/ memanfaatkan rahmat tersebut baik itu di masa lampau, sekarang atau di masa yang akan datang.

Apabila kita mau mengkaji lebih dalam dan melakukan penelitian tentang perilaku masyarakat, banyak bahkan semua perilaku-perilaku terpuji itu telah lama diajarkan oleh Islam. Perilaku-perilaku terpuji itu ada dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, baik dalam hal ekonomi, bisnis, maupun sosial bernegara. Bahkan adab atau perilaku terpuji dalam hubungan di dalam keluarga maupun pertemanan telah diatur sedemikian rupa oleh agama rahmatan lil alamin ini. Berikut saya sampaikan beberapa contohnya.

Sudah dari kecil kita diajarkan oleh orang-orang di sekitar kita untuk berusaha dengan cara yang baik tanpa merugikan orang lain. Usaha dalam bidang apapun. Mulai dari hal yang sederhana misalnya seperti ketika bermain sepak bola. Dalam bermain sepak bola kita diajarkan untuk bermain sportif. Bermain sportif itu bisa berupa menerima hasil pertandingan dengan lapang dada, tidak bermain kasar serta bermain sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati lainnya. Jika hal-hal tersebut dilaksanakan dengan sungguh-sungguh maka permainan sepak bola tadi juga bisa berjalan dengan harmonis dan menyenangkan. Hal ini terwujud karena antar pihak yang bermain merasa tidak ada yang dirugikan.

Contoh lain yaitu dalam hal bisnis. Telah menjadi perilaku yang terpuji apabila berbisnis dengan cara yang baik dan tidak curang. Ketika berbisnis dengan cara yang curang maka pihak tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah merugikan pihak lain terutama pihak yang diajaknya berbisnis. 

Dalam dunia ekonomi dan bisnis tindak kecurangan itu banyak sekali mulai dari hal yang paling sederhana sampai yang paling rumit. Contoh perbuatan curang dalam berbisnis itu misalnya ketika ada seorang pedagang sebut saja pedangan sembako yang dengan sengaja mengurangi berat timbangan beras tanpa sepengetahuan pembeli beras tersebut. Misalnya dalam label tertera berat beras 2 kg, sedangkan berat aslinya hanya 1.5 kg. 

Secara materi memang dengan berperilaku curang dapat membuat keuntungan bisnisnya meningkat, namun jauh di balik itu banyak sekali hal-hal yang dapat mengganjal dan berdampak buruk pada dirinya. Yang pertama tentunya dengan berbuat curang akan memunculkan rasa cemas. Rasa cemas apabila kecurangannya nanti suatu saat akan terungkap. Dengan rasa cemas ini membuat hidup tidak tenang. Mau apa-apa jadi tidak tenang. Mau bertamasya, makan maupun tidur menjadi terasa mengganjal karena rasa cemas tersebut. Dampak buruk dari tindak kecurangan ini juga apabila ketahuan maka tindakan ini dapat diproses hukum dan membuat pihak yang terkait mendapat hukuman baik itu denda ataupun hukuman penjara. Sebenarnya walaupun tidak ketahuan di dunia, Tuhan seluruh alam ini selalu mengetahui perbuatan itu dan siap untuk mengganjar dengan balasan yang setimpal.

Perlu kalian sadari bahwa alangkah indahnya apabila semua orang telah mengerti dan menerima rahmat-rahmat Islam salah satunya dalam hal berperilaku jujur. Berbuat tidak curang dalam bermain sepak bola dan berbisnis merupakan salah satu cerminan perilaku jujur. Dengan berperilaku jujur, hati kita bisa lebih tenang karena tidak ada pihak lain yang terugikan dengan perbuatan kita.

Sosialisasi antar individu di dalam lingkungan masyarakat yang beradab juga telah diajarkan oleh Islam. Contoh sederhananya yaitu dalam keluarga kita diajarkan bagaimana cara bersikap dengan orang tua, kakak maupun adik. Cara bersikap itu banyak macamnya salah satunya dalam hal bertuturkata yang baik, sopan dan tidak menyakiti hati orang lain. Bahkan dalam becanda pun Islam telah memberikan panduannya. 

Bercanda sangat dianjurkan tidak hanya dalam Islam. Dengan becanda suasana menjadi cair. Orang yang sering becanda secara tidak langsung tingkat kebahagiannya pun dapat meningkat. Dengan hidup bahagia, potensi untuk mengalami stress pun bisa berkurang. Namun yang perlu diketahui, dalam becanda ternyata ada hal-hal yang harus diperhatikan. Dalam becanda dilarang berbohong demi untuk mencari kelucuan. Selain itu dalam becanda juga dilarang menggunjing orang lain, karena perbuatan menggunjing (ghibah) dalam bentuk apapun tidak dibenarkan. Selanjutnya, yang terpenting yang harus diperhatikan dalam becanda yaitu usahakan apa yang kita percandakan tidak membuat orang lain tersinggung.

Tidak jauh berbeda, dalam bersosialisasi di masayarakat mulai dari lingkungan RT hingga negara ada juga panduan-panduannya. Panduan-panduan tersebut sering kita kenal sebagai norma sosial. Norma sosial yang ada dalam masyarakat itu banyak macamnya diantaranya yaitu norma kesusilaan, norma kesopanan dan norma hukum. Norma kesusilaan yaitu aturan-aturan yang datangnya langsung dari suara hati/ sanubari masing-masing individu. Peraturan ini berupa bisikan-bisikan kalbu atau suara batin yang diakui setiap orang sebagai pedoman dalam bersikap. Penyimpang dari norma ini biasanya akan muncul rasa bersalah tanpa harus dikenakan sanksi kepadanya. 

Salah satu contoh norma kesusilaan yaitu adab dalam menghormati orang yang lebih tua. Berikutnya yaitu norma kesopanan. Norma ini merupakan peraturan hidup bermasyarakat yang mana di setiap daerah terkadang berbeda-beda indikator dan cara penyampaian kesopanannya. Misalnya dalam hal menyapa sesorang. Di negara Amerika lazimnya dalam menyapa orang yaitu dengan cara berjabat tangan (handshake). Lain lagi untuk di negara Jepang. Orang Jepang sering kali ketika ingin menyapa yaitu dengan membukukan badan. Begitu juga di daerah-daerah lain akan berbeda penyampaiannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun