Mohon tunggu...
Ricki Maldini
Ricki Maldini Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Sejarah -

" Keyakinanmu itu tak perlu membeku dalam dadamu saudaraku, cair merupakan pilihan agar KEHORMATAN aku, kau dan mereka menjadikan nya ADA " { Betawi Meng-Indonesia }

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan: Antara Pertemuan dengan Mantan dan Maafan

24 Mei 2018   03:01 Diperbarui: 24 Mei 2018   04:41 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Setahun sekali dalam satu tahun, menjadikan ramadhan sebagai sebuah 'ajang' pertemuan dengan teman bahkan mantan. Suasana nya menjadi sebuah energi yang tidak dimiliki moment apapun, khas religi.

Ciri ini ditandai dengan ada nya 'bukber' atau buka bersama, kata yang sangat familiar bagi semua kalangan, bahkan sampai dimensi lintas generasi. Dari mulai panitia yang terbentuk, membuat grup di aplikasi teknologi sampai kepada berita pemberitahuan tentang agendanya.

'Kita akan bukber tanggal sekian, ditanggal ini' masuk dalam ruang pesan masing-masing kita.

Momentum ini, siapa yang tidak merasakan nya sebagai sesuatu yang spesial ? Saya yakin, setiap yang meyakini nya pasti merasakan sesuatu ikatan emosianal yang sangat kuat.

Sampai kepada hari pertemuan, kita semua salaman ketika berpapasan, saling tegor sapa tentang kabar ? sampai kepada kesibukan.

Siapa yang sangka akan berpapasan dengan mantan ? dalam situasi yang beginian, tentu kita tak punya alasan atas pembicaraan. Apalagi yang punya dendam, hayo siapa yang punya ? Makin susah deh kerongkongan buat memuntahkan ucapan.

Perihal teman, sahabat tentu ini bukan persoalan, bahkan sangat menikmati nya dengan cair, seperti aliran air pada hilir, tenggelam dan semakin tenggelam dalam persoalan buka bersama di bulan ramadhan.

Kalo punya pacar bilang itu bukan ajang balikan, keadaan yang memaksa demikian, pertemuan yang tidak direncanakan, kan niat nya buka bersama teman satu angkatan atau rekan kerjaan dulu di masa silam atau yang sekarang, itu yang di agendakan.

Tetapi ada yang menarik, bukan soal jalinan hati yang terjadi di masa silam ya kawan, tetapi suatu moment dimana kita bisa menghilangkan dendam, bagi yang tersakiti dan menyakiti, ramadhan mempertemukan untuk saling memaafkan atas kejadian menyakitkan yang terjadi di masa silam, apa kamu memaafkan ? Iya tentu aku maafin kamu, seharusnya sesederhana itu.

Tetapi ternyata tidak, seperti yang tadi dibilang kerongkongan enggan memuntahkan ucapan, apalagi salam karena gengsi yang gak ketolongan. Tapi cobalah untuk berupaya menghilangkan gengsi itu kalau perlu injak dengan alas kaki secara perlahan...Dan perlahan ucapkan salam dan perkataan.

Seperti yang saya alami di ramadhan yang silam, siapapun yang tersakiti dan menyakiti lupakan, yang terpenting minta maaf dan maafkan. Jadi ramadhan tahun ini tidak ada lagi dendam yang tertanam dalam jiwa yang gelap padam, kini telah terang dan menjalin pertemanan tanpa dendam.

Bagaimana dengan mu kawan ?

"Cerita ramadhan, mantan dan maapan, kedepan melangkah tanpa api bara dendam "

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun