Mohon tunggu...
Ricki Maldini
Ricki Maldini Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Sejarah -

" Keyakinanmu itu tak perlu membeku dalam dadamu saudaraku, cair merupakan pilihan agar KEHORMATAN aku, kau dan mereka menjadikan nya ADA " { Betawi Meng-Indonesia }

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jika Semua Orang adalah Guru Apakah Mulai Hari Ini Kebencian dan Kekerasan Adalah Ajaran yang Perlu Ditiru ?

24 Mei 2018   01:46 Diperbarui: 24 Mei 2018   02:13 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
backgroundcheckall.com

Mari kita hadirkan dialog hari ini, judul yang dituliskan bukanlah judul final dengan tidak lagi membuka ruang diskusi bagi kita sesama saudara sebangsa setanah air, melainkan mencoba untuk mengajak saudara mengupas lagi apa sebenarnya makna yang terkandung dalam ungkapan tersebut.

Kata yang merupakan ungkapan dari bapak pendidikan Indonesia ( Ki Hajar Dewantara ) ini, merupakan kata yang telah sangat diyakini oleh kalangan masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak ? Beliau adalah bapak pendidikan Indonesia dan nama nya diabadikan dalam diktat-diktat sejarah kita.

Tetapi ungkapan tetap ungkapan, ia terlahir dari sebuah pengamatan panca indera terhadap sebuah realitas dan diolah melalui rasionalitas, jadilah ungkapan itu sebagai kata, atau kata mungkin saja bisa menjadi senjata, senjata makan tuan atau sejata untuk kebaikan, ia bisa saja disalah artikan.

Menurut saya, tidak ada yang salah dalam ungkapan tersebut, melainkan saya ingin coba membaca ulang kata tersebut dalam kaitan nya dengan zaman, umur bertambah yang lahir tumbuh dewasa, yang dewasa menua, yang menua akhirnya berakhir hayatnya. Begitupun sebuah ide, dulunya cocok dengan iklim masyarakat nya namun sekarang sudah tidak cocok lagi.

Guru, kebencian dan kekerasan suatu refleksi 

Dengan terjadi nya rentetan kejadi kekerasan akhir-akhir ini di Indonesia, yang dilakukan oleh sekelompok terorisme yang menjadikan radikalisme ( suatu keyakinan yang menuntut perubahan/pembaharuan dengan cara kekerasan ) sebagai cara mewujudkan apa yang mereka yakini.

Maka setap dari kita wajib membaca ulang apa yang dimaksud sebagai ajaran, bagaimana akhirnya suatu ajaran itu mengalir, dan siapakah yang bertanggung jawab atas ajaran yang disebarluskan dan akhirnya memiliki pengikut yang keyakinan nya itu satu-satunya yang 'benar'.

Tentunya kita mengerti bahwa banyak sekali perbedaan di dunia ini ( hakikat ) yang tidak bisa diubah hanya untuk menegakan suatu ajaran tunggal, tidak mungkin. Maka perbedaan adalah jalan yang harus dihormati.

" Jika setiap orang adalah guru, bagaimana dengan guru yang menyebarkan aliran sesatnya ? dengan mengorbankan begitu banyak manusia yang masuk jurang kesalahpahaman ajaran "

Memang kita boleh saja belajar kepada siapapun dan dimanapun, namun yang perlu diingat ajaran itu tidak perlu membeku dan menjadikan nya kaku dan yang lainya adalah musuh.

Ada garis-garis ajaran universal yang sudah disediakan untuk kita pelajari, setiap orang yang mengaku menguasai suatu ajaran belum tentu mengalir pada sesuatu yang baik, sesuai dengan sifatnya Tuhan YME, maka perlu pembacaan ulang terhadap seorang guru, bukan mentah-mentah menerima apa yang disampaikan nya, ini lebih kepada propaganda yang menyesatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun