Aku sedang merencanakan masa depan dengan mu, bukan berarti aku berekspetasi.
Mengajukkan proposal bahtera ku kepada Tuhan, semoga Tuhan mengijabahi.
Bukan dengan angan dalam imajinasi, namun perlahan menempa diri.
Diri mu yang sulit ku mengerti, ku asah hati untuk belajar lebih dalam tentang memahami.
Mungki aku akan selalu mengalah bahkan terluka, namun itu sudah janji ku di depan orang tua mu.
Meski saat ku peluk kau tusuk aku dengan belati, namun aku terlanjur mencintai.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!