Mohon tunggu...
Maksimus Masan Kian
Maksimus Masan Kian Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

Pria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Gubernur NTT, Kami Butuh Listrik, Jalan, dan Sinyal

5 Januari 2020   09:04 Diperbarui: 5 Januari 2020   09:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan dengan judul di atas terinspirasi dari aspirasi guru-guru di Kecamatan Macang Pacar, yang tergabung dalam Wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Macang Pacar. Bertemu dan mendengar langsung aspirasi dengan guru-guru di pelosok Manggarai Barat ini pada tanggal 14, 15, dan 16 November 2019 di Bari, pusat Kecamatan Macang Pacar dalam kegiatan Workshop Menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).

Dalam kapasitas sebagai Instruktur Literasi Nasional, bekerja sama dengan Media Pendidikan Cakrawala NTT, saya hadir Bersama Ino Sengkang (Tim Cakrawala). Kami tiba di Bari, Ibu Kota Kecamatan Macang Pacar selama kurang lebih sepuluh jam menempuh perjalanan darat dari Labun Bajo, Ibu Kota Manggarai Barat.

Di luar dugaan, dialog seputar Worshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) terselip sekian pertanyaan berupa aspirasi akan kesulitan yang mereka alami dalam tugas dan peran mereka sebagai guru di pelosok. 

"Mohon maaf Pak, bagi kami ini kesempatan baik untuk  sampaikan aspirasi. Bagaimana mungkin, kami bisa menulis dengan rutin dan menghasilkan karya, jika tidak tersedia sumber jaringan listrik PLN. Jaringan listrik di wilayah kami belum terpasang. Ada beberapa sekolah memanfaatkan genset tetapi itu hanya beberapa jam jika dibutuhkan. Listrik menjadi kebutuhan vital yang harus diperhatikan," ungkap Fransiskus Hardi.

Yeremias Panal pada sesi yang sama mengangkat soal kerusakan jalan dan sinyal yang tidak pernah dinikmati. 

"Pak, untuk akses ke tempat kegiatan di Bari, kami butuh waktu berjam-jam. Datang pagi ini, dan harus menginap untuk mengikuti kegiatan besok. Tidak bisa datang langsung pulang. Kondisi jalan sangat memprihatinkan. Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur NTT, Viktor Laiskodat yang sudah membuka beberapa ruas jalan propinsi di Manggarai Barat, hanya ke depan, mohon agar kami di Kecamatan Macang Pacar, bisa diperhatikan. Tiga hari ini kita bergelut dengan dunia menulis, kami juga kewalahan dengan akses informasi karena ketiadaan jaringan internet. Mohon ini juga bisa diperhatikan," kata Yeremias.

Siprianus Mantur, Ketua PGRI Macang Pacar menyampaikan terima kasih kepada Media Pendidikan Cakrawala NTT yang bekerja sama melakukan pendampingan menulis bagi guru-guru yang tergabung dalam wadah PGRI Cabang Macang Pacar. Baginya, keluhan guru-guru di wilayahnya adalah fakta. 

"Pak Gubenur NTT, tolong perhatikan keterbatasan kami di pelosok Macang Pacar. Ketiadaan jaringan listrik PLN, akses jalan yang sulit dan ketiadaan sinyal adalah fakta keterbatasan yang kami alami dan besar harapan membutuhkan perhatian dari pemerintah. Jalan mempermudah akses transportasi, listrik menjadi faktor pendukung peningkatan kapasitas profesi guru dan membantu anak bangsa dalam belajar, serta jaringan Telkomsel membantu peningkatan wawasan dengan mengakses informasi dan pengetahuan di luar melalui jaringan internet."

Untuk keluhan dan aspirasi yang mencuat pada forum pelatihan menulis, sebagai tim narasumber kami menyampaikan bahwa segala unek-unek yang diangkat sedapatnya kami beri solusi sementara melalui pemberitaan di media. Pemberitaan di media diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung informasi antara masyarakat kecil dengan pejabat yang mempunyai hak mengambil keputusan atau kebijakan.

Viktor Laiskodat, Gubernur NTT dalam kepemimpinan politik memberikan perhatian serius dalam peningkatan insfrastruktur, khususnya jalan provinsi. Fakta ini menguatkan harapan akan adanya upaya pembangunan jalan, pengadanaan jaringan listrik PLN dan jaringan Telkomsel di Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun