Mohon tunggu...
Maksimus Abi
Maksimus Abi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi, Widya Sasana, Malang

Pernahkah kita melupakan kenanagan? Tetapi kita telah melupakan Tuhan!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pancasila Jiwa Bangsa Indonesia

2 September 2022   17:12 Diperbarui: 2 September 2022   17:22 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila: Orientasi Filsafat Nusantara

Pancasila: Jiwa Bangsa Indonesia

Paradigma Pancasila yang kian membias dari hakikatnya sebagai falsafah hidup bangsa perlu mendapat perhatian serius dari anak bangsa Indonesia. Orientasinya harus kembali kepada nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. 

Mengapa dikatakan harus berorientasi pada filsafat nusantara? Karena sesungguhnya apa yang menjadi nilai, ide, ataupun gagasan seharusnya berangkat dan berakar dari dalam. Artinya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sungguh merupakan kristalisasi buah-buah kehidupan bangsa sendiri.

Jika dikatakan bahwa kebudayaan bangsa menjadi tantangan bagi Pancasila, karena beraneka ragam. Namun, dalam perspektif Pancasila dapat dikatakan bahwa justru keanekaragaman itu yang menjadikan Pancasila bermakna. 

Sebab, Pancasila harus mewadahi segala perbedaan itu. Pancasila dapat dikatakan sebagai "defining characteristics" karena semboyan "Bhineka Tunggal Ika" dalam Pancasila menjadi kuncinya. 

Terlepas dari telah terwujud atau belum, itu menjadi tanggung jawab segenap elemen bangsa Indonesia. Sebagai sebuah Negara Kesatuan, Indonesia harus sungguh menyadari dan berupaya untuk berpegang teguh pada ideologinya yakni Ideologi Pancasila. Harus senantiasa kembali ke Pancasila, orientasinya harus mutlak pada Pancasila. 

Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia mau tidak mau harus menjadi prioritas. Artinya apa pun yang dilakukan harus bertitik tolak dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Nilai-nilai yang termaktub di dalam Pancasila sungguh cerminan pribadi bangsa Indonesia. 

Kepribadian bangsa yang unik ini menjadi ciri khas bangsa yang patut dibanggakan dan dijunjung tinggi oleh segenap rakyat negara Indonesia. Kekhasan pribadi bangsa Indonesia inilah yang menjadikan Indonesia berbeda dengan berbagai bangsa di dunia. 

Hal ini memang tidak mudah untuk dijaga namun bukan berarti tidak dapat diwujudkan. Salah satu cara agar kekhasan bangsa tetap eksis di mata dunia adalah dengan berorientasi pada Pancasila. 

Dalam dunia pendidikan kerap kali kita mengadopsi dan menyerap filsafat dari dunia Barat begitu saja. Hal ini patut disadari sebagai salah satu bentuk penyangkalan terhadap jati diri bangsa. Karena pola pemikiran anak bangsa mengikuti model Barat. Untuk itu Pancasila harus menjadi orientasi seluruh gaya hidup dan pola pemikiran anak bangsa. Di sini bukan hanya keberagaman budaya lokal yang menjadi tantangan, akan tetapi justru tantangan terbesar lainnya adalah pengadopsian nilai-nilai dari luar. 

 Sejarah perkembangan bangsa Indonesia telah menampakan perjalanan Pancasila itu sendiri. Karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya digali dari kebudayaan bangsa selama bertahun-tahun hingga ditemukan benang merahnya yakni Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia. Dikatakan sebagai jiwa berarti Pancasila adalah daya penggerak hidup bangsa. 

Namun, apa yang terjadi dewasa ini? Tidak jarang orang Indonesia sendiri mulai kehilangan jiwanya. Kehidupannya mulai mengambang karena kehilangan dasar dan arah hidup.

Contohnya saja ada saja organisasi masyarakat yang bermunculan dengan ideologi baru yang diadopsi dari berbagai ideologi luar. Akibatnya terjadi mutilasi tak terduga untuk diri bangsanya sendiri. 

Adapun usaha positif dari berbagai elemen masyarakat yang patut diapresiasi karena begitu getol untuk menjaga dan menghayati Pancasila. Artinya masyarakat yang nasionalis selalu berorientasi pada Pancasila. 

Proses pemaknaan nilai-nilai kebudayaan lokal selalu didasarkan pada Pancasila itu sendiri. Pancasila menjadi landasan teori setiap pencarian makna hidup. Dengan demikian usaha-usaha itu patut mendapat dukungan dari segenap rakyat Indonesia agar pengejawantahan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi nyata. 

Tidak hanya itu, ada pula kesadaran pemerintah untuk menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah itu turut memberi nilai tambah yang baik bagi perwujudan Pancasila. 

Hal ini dapat dikatakan bahwa Pancasila dijadikan sebagai orientasi. Atau dengan kata lain Pancasila menjadi jiwa yang menghidupkan roda perputaran bangsa Indonesia. Untuk itu, Pancasila mau tidak mau harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap orang/kelompok maupun masyarakat yang memiliki kewarganegaraan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun