Mohon tunggu...
Maksimus Abi
Maksimus Abi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi, Widya Sasana, Malang

Pernahkah kita melupakan kenanagan? Tetapi kita telah melupakan Tuhan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seribu Netra yang Terlupakan

1 September 2022   16:29 Diperbarui: 2 September 2022   17:18 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja itu telah kembaliKutatap tiang awan terkulaiMenahan rindu ingin bersua dengan bumiMelepas rasa yang takterbendung lagiParas manis si jingga meronaMenawan hati memanja netraTersimpul senyium di wajahnyaMenghapus duka berganti sukaKuraih pena melukis senjaJingga merona menghias cakrawalaTerlukis indah sebuah namaDalam hati mendamba diaGoresan jingga memenuhi kaki langitMewarnai tatanan seluruh jagat Membuatku betah enggan pergiMelupakan keindahan yang hadir kiniLarik-larik kata ikut terukirMenyusun sejuta arti dan maknaDibalik senja yang akan menghilangMenyusul pagi fajar menyingsing Bait-bait semesta makna Pengobat rindu pelipur laraMerasuki intuisi mata hatiYang memandang tak diketahui...... 

Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun